Selasa, 18 Agustus 2015

HATI- HATI PEMURTADAN DAN KRISTENISASI!!

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Sebagai umat yang beragama yang telah memiliki keyakinan penuh terhadap suatu agama tentu saja agama lain tidak boleh memaksanya untuk berpindah agama, selain melanggar hak asasi manusia, hal tersebut juga dapat melanggar nubuat agama tersebut. Islam sendiri sangat melarang umat muslim memaksa umat lain untuk masuk islam.

Namun ada beberapa orang yang
mengatas namakan suatu agama dengan membawa misi agar orang lain lain masuk agama mereka, sebut saja Misionaris. Sebagai umat Islam yang memiliki keimanan tebal tentu saja hal ini tidak akan menjadi masalah, namun bagi orang awam tentu saja harus hati- hati agar kelak di akherat tidak celaka. Naudzubillah..

Allah sendiri telah berfirman agar umat muslim berhati- hati akan hal ini.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. al-Baqarah (2) : 120)

Misionaris telah masuk ke Indonesia sejak ratusan tahun lalu di bawa oleh penjajah eropa. Kini semakin menjamur, ada beberapa misi misionaris yang penulis ketahui, diantaranya:
  1.  Memperbanyak Jumalah Gereja di Indonesia. Hal ini telah terlaksana melihat pertumbuhan gereja yang jumlahnya meningkat sebanyak 200% di tahun 2014 dan akan terus bertambah
  2. Mengkristenkan Indonesia di tahun 2020, merubah Indonesia menjadi NKRI (Negara Kristen Republik Indonesia)
  3. Memperbanyak sekolah kristen dan institusi lainnya
  4.  Membuat program KB dengan dua anak, agar populasi islam di Indonesia tidak meledak dan itu sudah terealisasikan
  5.  Memegang media untuk merusak akhlak generasi bangsa
  6. Menyimpangkan, mencampur aduk, dan mengaburkan ajaran islam. Salah satunya membuat gerakan Jamaat Islam Liberal (JIL) atau kini telah berubah menjadi Islam Nusantara (IN).

Misionaris Indonesia bahkan berani melakukan hal keji agar umat muslim berpaling. Salah satunya, penyebaran misionaris muda untuk menghamili wanita muslim. Dengan begitu sang wanita harus masuk kristen agar misionaris tersebut bertanggung jawab.

Penggunaan media informasi, sangat mudah dan gratis, Internet. Penulis telah banyak menemukan website, blog, dan akun media sosial lainnya yang mengatas namakan islam, padahal misi mereka mengkaburkan ajaran islam. Dengan argumen yang lebih sering membuat penulis tergelitik dan tersenyum karena ketidak tahuan dan ke so-tahuan mereka. Salah satunya media Isadanislam.com, penulis telah beberapakali mengirim email kepada pihak Isadanislam tapi alhamdulillah, mereka tidak pernah membalas. 

“ Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. “ ( Qs Al Baqarah : 217 )

Dengan ini penulis berharap agar umat islam lebih hati- hati lagi terhadap berita dan media yang di baca, Jangan menelan bulat- bulat, lebih teliti dan jika bingung akan suatu hal lekas kembali pada Al-Quran dan Hadis sebagai pedoman kehidupan. Dosa Murtad dan Menyekutukan Allah teramat sangat berat sehingga tidak dapat di ampuni.


Allah berfirman “Janganlah kalian terperdaya dengan gerak-gerik mereka  (orang-orang kafir) di negeri kamu.”

Wallahu a'lam bishawab

2 komentar:

  1. Islam taat : Kalau Islam Indonesia sampai up 90%, Amerika Serikat bakal ngebom Indonesia pake nuklir atau bom lainnya . Soeharto tau itu. Contohnya : Afganistan dll.

    BalasHapus
  2. Dasar otak sempit..KB itu untuk mengurangi beban pemerintah..memangnya kalau terjadi ledakan penduduk, apa loe akan bantu pemerintah????percuma penduduknya banyak tapi banyakan yang miskin.

    BalasHapus