Sabtu, 22 Agustus 2015

QURAN DAN SAINS (BAB III – TAMAT) : PROSES TERBENTUKNYA AIR SUSU DAN EMBRIOLOGI

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang,
Al-Quran merupakn firman Allah SWT yang diwahyukan melalui Rasulullah SAW. Banyak keajaiban Al-Quran yang baru terbukti dengan teknologi saat ini, dan hal itu dapat membuktikannya bahwa Al-Quran benar- benar firman Allah SWT. Dalam Quran sendiri terdapat tidak kurang dari 1000 ayat yang membahsan tentang ilmu sains, dan peneliti telah membuktikan bahwa
85% dari ayat tersebut benar, dan 15% lainnya belum bisa di pastikan. Namun jika 85% benar, maka bisa jadi 15% sisanya benar juga, hanya tinggal menunggu waktu dan penelitian dilakukan.

Sebenlumnya penulis telah menjelaskan tentang Quran dan Sains tentang, Hidrologi, Geologi, Astronomi, dan Oceanologi. Dan kali ini penulis akan membahas tentang Proses terbentuknya air susu dan embriologi, sekaligus bahasan terakhir mengenai sains. Sebenarnya Quran tidak hanya membahas 6 (enam) ilmu sains di atas, masih banyak hal yang terdapat dalam Quran mengenai sains seperti, atmosfer, langit, tumbuhan, buah, oragan yang merasa sakit, dll, hanya penulis belum terlalu mendalami ilmu tersebut, dan jika ada waktu inysallah penulis akan bahas yang lainnya.

1.      PEMBENTUKAN AIR SUSU


“Hendaknya kalian meminum susu sapi, karena itu hasil dari apa yang disarikan oleh pepohonan.” (HR. Ahmad).

Hadits ini kemudian terbukti dalam penelitian modern, bahwa susu berguna untuk perlindungan tubuh. Para ilmuwan memastikan susu sapi merupakan jenis susu yang moderat kegunaannya, khususnya untuk anak-anak, setelah air susu ibu. Dalam majalah British Medical Journal, disebutkan lebih banyak lagi manfaat susu mengurangi risiko penyakit, alergi dan penyakit pernafasan pada anak, mengobati gangguan lambung dan radang usus besar, melindungi aterosklerosis (pengapuran dinding pembuluh darah arteri), mencegah kanker, dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit, terutama penyakit jantung.

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (QS. An-Nahl: 66)

Proses Terbentuknya Susu Sebagai gambaran, bahwa kotoran adalah makanan kasar yang memiliki serabut terikat. Makanan binatang yang ada dalam perutnya mengandung protein biasa dan protein lain yang bisa diserap (juga mengandung nitrogen yang bisa digunakan untuk menumbuhkan protein biasa yang dinamakan protein bakteri). Di samping itu, makanan binatang mengandung zat gula yang mudah diserap dan makanan yang bergumpal seperti serat yang mirip silikon, dan kanji. Makanan binatang juga mengandung lemak jenis fosfor, gula, dan toksid yang bercampur dengan liur yang berasal dari mulut, juga perasan zat alkali yang keluar dari perut dan bercampur dengan jutaan bakteri dan protozoa. Berikut poin mengenai bakteri dan zat yang berperan membentuk air susu.
  • Bakteri dan protozoa ini berfungsi membantu proses fermentasi serta proses pencernaan dan penyerapan. Berikut ini penjelasan rinci mengenai apa yang ada di kotoran: Gula/glukosa, yang bisa meningkatkan kadar asam lemak.
  • Zat asam lemak larut (volatile fatty acids). Zat ini merupakan zat utama dalam proses pembentukan susu. Berdasarkan pembentukannya di dalam perut, terdapat zat asam asetic sekitar 65%, zat asam propionic sekitar 20%, dan zat asam butyric sekitar15%.
  • Gas seperti kemih dan amoniak (berfungsi membentuk protein bakteri) dan karbondioksida.
  • Laktat terpecah di hati menjadi glukosa.
  • Berbagai protein (awalnya makanan dan terakhir bakteri), asam amino yang berasal dari pencernaan perut untuk menghasilkan protein.
  • Lemak (bakteri pengurai, asam lemak jenuh, dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh dan lemak tidak jenuh berasal dari lemak makanan).

Proses penyerapan asam lemak bebas, khususnya asam asetic, dan propionate, telah selesai dengan melalui dinding perut ketika ia masuk pada aliran darah. Asam butyric berubah pada dinding perut menuju acetone (susunan jenuh yang memasuki darah). Ia berfungsi untuk membentuk lemak pada darah (glycerol) dan susu. Proses penyerapan lemak (glycerite toksid), protein (asam amino), dan sisa glukosa yang tumbuh dari lendir makanan di sepanjang dinding usus berfungsi untuk menyerap.

Zat-zat yang terserap masuk ke dalam darah mengalir ke hati untuk selanjutnya dialirkan menuju susunan yang paling luas untuk dipompa oleh jantung dan ke semua rongga badan, yang salah satunya adalah kantong susu sapi tempat untuk memproduksi susu. Disini terdapat contoh mengenai kantong susu yang terdapat pada binatang ternak yaitu sapi : · Kantong susu sapi dilengkapi dengan pembuluh darah yang lebih kecil salurannya. Itu semua memiliki hikmah ilahiah untuk menyimpan materi protein yang lebih besar. Ia berfungsi untuk menampung dua aliran besar. Ia juga menampung darah dari berbagai pembuluh darah. Kantong susu sapi adalah susunan lemak yang bersambung dengan badan. Semua kantong susu bersambung dengan badan dengan dua ikatan kuat (ligaments).

Susunan ini menutupi berbagai kelenjar otot. Kelenjar otot ini berfungsi untuk mengeluarkan susu yang ada di kantong susu. Ia mengeluarkan susu yang terkumpul ketika masa kehamilan dan setelah melahirkan. · Darah pada kantong susu bercampur dengan darah pada badan. Yang mengagumkan adalah bagaimana kandungan tersebut mamasuki kantong susu dan yang lain tidak bisa (seperti bersambungnya dua laut yang asin dan tawar). Karena pada proses tersebut, masuk juga glukosa (yang ada pada protein) menuju kantong susu untuk memberikan rasa manis pada susu (laktat) dan membentuk lemak susu dan asam lemak yang terpisah. Di samping itu, masuk juga ketone dan acetates, dan dan glycerol (yang berasal dari glukosa dan glycerite toksid). Adapun protein susu yang sebagian besar terdiri dari kasein terbentuk dari asam amino yang terpisah pada darah. Semua itu terjadi akibat reaksi kimia yang sangat bagus dan menakjubkan. Semua itu bertujuan untuk menghasilkan cita rasa yang tinggi bagi orang yang meminumnya tanpa bercampur dengan darah atau kotoran.

Dengan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa ayat Al-Quran 100% benar bahwa air susu terbentuk dari hasil pemisahan tahi dan darah.


2.        EMBRIOLOGI (PEMBENTUKAN MANUSIA PADA JANIN)

''Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ...." (QS: Al-Mu'minun: 12-14)

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan adanya enam fase terbentuknya janin dalam rahim.
 
  • Fase pertama penciptaan janin  disebut Sulalah dimulai dari  saripati mani. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “ Sulalah”. Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma.  Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.

  • Fase kedua disebut  Alaqoh. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh ).”  Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu sebangsa lintah ). Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakkan bentuk dan gambar keduanya.

Gambaran lintah dan embrio pada fase ke-dua
  • Fase ketiga, Mudghah (Segumpal Daging). Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan ''Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.” Daging disini merupakan pembentukan awal yang mana nanti daging tersebut akan menjadi jantung, dan pembaca pasti tahu jika jantung merupakan hal utama pada manusia yang memproduksi dan memompa darah.
  • Fase keempat ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang. “Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.” Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat – alat fotografi.

  • Fase kelima, pembungkusan tulang dengan daging. “Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagin...''  Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.

  • Fase keenam  adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..''  Menurut Dr Ahmad Hamid Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah mencapai 8 – 16 milimeter” Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.

ilustrasi proses pembentukan tubuh manusia dalam rahim

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ”Seseorang dari kamu ditempatkan penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh hari, kemudian menjadi `alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian Allah mengutus seorang malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari `Abdullah).


Begitulah, proses penciptaan janin di dalam rahim seorang ibu, hingga akhirnya melahirkan diusia kehamilan sembilan bulan. Embriologi baru di temukan puluhan tahun kebelakang melalui bantuan alat fotografi. Al-Quran telah menjelaskannya 1400 tahun yang lalu, Al-Quran bukan merepukan buku sains, tapi didalamnya terdapat pelajaran mengenai ilmu sains yang 100% kebenarannya. Lantas apa yang masih membuat anda ragu akan Al- Quran yang benar- benar firman Allah SWT.

Wallahu A’lam Bishawab

Referensi :
  • Quran dan Hadis Terjemah
  • Republika.co.id
  • Berbagai sumber yang telah di olah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar