Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang.
Al-Quran merupakan
kitab umat islam yang berisi firman Allah yang diturunkan langsung kepada Nabi
Muhammad SAW melalui berbagai cara. Berbeda dengan kitab agama lain, Al-Quran
hanya diterbitkan dengan satu bahasa yaitu bahasa arab, dan ada pun
terjemahannya mengikuti. Jangan salah faham akan
Tuhan yang mengerti satu bahasa karena Al-Quran diturunkan dalam satu bahasa. Al-Quran diterbitkan dalam satu bahasa agar tidak terjadi perubahan kosakata atau lafad. Untuk menjaga keaslian Al-Quran Allah turun tangan secara langsung, seperti yang di firmankan
Tuhan yang mengerti satu bahasa karena Al-Quran diturunkan dalam satu bahasa. Al-Quran diterbitkan dalam satu bahasa agar tidak terjadi perubahan kosakata atau lafad. Untuk menjaga keaslian Al-Quran Allah turun tangan secara langsung, seperti yang di firmankan
“Sesungguhnya
Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.” (Al-Hijr: 9)
Al-Quran merupakan
salah satu muk’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk membimbing
umat manusia. Banyak kehebatan ilmiah dalam Quran yang baru ditemukan dengan
teknologi canggih saat ini.
1.
Siklus
Hidrologi atau Siklus Perputaran Air
Hal mengenai siklus hidrologi telah dipelajari di
usia dini. Alur siklis hidrologi secara sederhana dimulai dari proses
penguapan, kemudia terkondensi dan membentuk awan, awan terbang di bawa angin
dan kemudian turun hujan atau salju.
Dan
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya
(hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke
suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami
keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah
Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran. (Q.S. Al-A’raaf : 57 )
Penguapan
Air
“Demi
langit yang mengandung hujan*.” (QS:Ath-Thaariq 11)
Ayat ini membahas mengenai penguapan air, dalam
bahasa arab terdapat kata “Raj-i” yang berarti “kembali”. Dan bisa dilihat,
dalam setiap tafsir Al-Quran ayat ini mengacu pada kemampuan langit dalam
mengembalikan hujan yaitu penguapan.
Pembentukan
Awan
“Dialah
Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka,
apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba
mereka menjadi gembira” (Ar-Rum [30]:48)
Dalam ayat diatas menyebutkan angin sebagai media
dalam membentuk awan dan meniupkannya ke berbagai daerah.
Turunnya
hujan
“Allah
telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah
menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang.......”.
(Q.S. Ar-Ra’d : 17 )
“Dan
Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu
tersimpan di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya”
(Q.S: Mu’minun 18)
Dari dua kutipan ayat Al-Quran di atas dapat
disimpulkan air turun kebumi ada yang mengaril atau menggenang di permukaan
bumi dan meresap kedalam tanah menjadi air tawar. Dan sebagiannya lagi menjadi
air laut atau air asin.
“Maka
terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya
dari awan ataukah Kami yang menurunkan?Kalau Kami kehendaki niscaya Kami
jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?”(Q.S.
Al-Waaqi’ah : 68-70 ).
Maha besar Allah, dengan adanya siklus hidrologi
ini, jumlah air tidak berkurang ataupun bertambah di bumi ini.
2. Geologi, Fungsi
Gunung Bagi Bumi
"Dan
telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)
Sebagaimana terlihat,
dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah goncangan
di permukaan bumi. Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa
ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai
hasil penemuan geologi modern.
Menurut penemuan ini,
gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari
lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan
bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang
satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan
gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan
yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke
bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi. Dalam tulisan ilmiah,
struktur gunung digambarkan sebagai berikut:
Pada bagian benua yang
lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih
dalam ke dalam lapisan magma. (General Science, Carolyn Sheets, Robert Gardner,
Samuel F. Howe; Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 305)
Dalam sebuah ayat,
peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai
"pasak":
"Bukankah Kami
telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai
pasak?" (Al Qur'an, 78:6-7)
Dengan kata lain,
gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke
atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan
ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari
terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya.
Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran
kayu tetap menyatu.
Fungsi pemancangan dari
gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah "isostasi".
Isostasi bermakna sebagai berikut:
Isostasi: kesetimbangan
dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan
akibat tekanan gravitasi. (Webster's New Twentieth Century Dictionary, 2.
edition "Isostasy", New York, s. 975)
Peran
penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan penelitian gempa,
telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai suatu bukti Hikmah
Maha Agung dalam ciptaan Allah.
Wallau a'lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar