Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan
maha penyayang
Kita sebagai umat islam pasti akan sangat
mengenal sosok Aisyah .ra. Aisyah binti Abu Bakar adalah istri dari Nabi
Muhammad salallahi alaihi wassaalam. ‘Aisyah adalah putri dari Abu Bakar
(khalifah pertama), hasil dari pernikahan dengan isteri keduanya yaitu Ummi
Ruman yang telah melahirkan Abd al Rahman dan Aisyah. Beliau termasuk ke dalam
ummul-mu'minin (Ibu orang-orang Mukmin). Sebelum penulis lebih dalam menuju
inti pembahasan, ada sedikit hal yang harus di ketehaui mengenai
Aisyah .ra.
Aisyah .ra.
‘Aisyah .ra terlahir empat atau lima tahun setelah
diutusnya Rasulullah salallahi alaihi wassaalam. Ayah Aisyah, Abu Bakar merasa
Aisyah sudah cukup umur untuk menikah, karena hal itu, Aisyah akan dinikahkan
dengan Jubayr bin Mut'im, tetapi pernikahan tersebut tidak terjadi disebabkan
Ayah Jubair, Mut‘im bin ‘Adi menolak aisyah dikarenakan Abu Bakar telah masuk
Islam pada saat itu.
Keistimewaan
Aisyah
Pribadi
yang Haus Ilmu - Selama Sembilan tahun hidup dengan Rasulullah saw. Beliau dikenal
sebagai pribadi yang haus akan ilmu pengetahuan. Ketekunan dalam belajar
menghantarkan beliau sebagai perempuan yang banyak menguasai berbagai bidang
ilmu. Diantaranya adalah ilmu al-qur’an, hadist, fiqih, bahasa arab dan syair.
Kecerdasan
dan keluasan ilmu yang dimiliki Aisyah ra sudah tidak diragukan lagi. Bahkan
beliau dijadikan tempat bertanya para kaum wanita dan para sahabat tentang
permasalahan hukum agama, maupun kehidupan pribadi kaum muslimin secara umum.
Hisyam bin Urwah meriwayatkan hadis dari ayahnya.
Dia mengatakan: “Sungguh aku telah banyak belajar dari ‘Aisyah. Belum pernah
aku melihat seorang pun yang lebih pandai daripada ‘Aisyah tentang ayat-ayat
Al-Qur’an yang sudah diturunkan, hukum fardhu dan sunnah, syair, permasalahan
yang ditanyakan kepadanya, hari-hari yang digunakan di tanah Arab, nasab,
hukum, serta pengobatan."
Pribadi
yang Tegas dalam Menegakkan Hukum Allah - Aisyah juga dikenal
sebagai pribadi yang tegas dalam mengambil sikap. Hal ini terlihat dalam
penegakan hukum Allah, Aisyah langsung menegur perempuan-perempuan muslim yang
melanggar hukum Allah.
Suatu ketika dia mendengar bahwa kaum wanita dari
Hamash di Syam mandi di tempat pemandian umum. Aisyah mendatangi mereka dan
berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda,
‘Perempuan yang menanggalkan pakaiannya di rumah selain rumah suaminya maka dia
telah membuka tabir penutup antara dia dengan Tuhannya.“ (HR. Ahmad, Abu Daud,
dan Ibnu Majah)
Aisyah pun pernah menyaksikan adanya perubahan pada
pakaian yang dikenakan wanita-wanita Islam setelah Rasulullah wafat. Aisyah
menentang perubahan tersebut seraya berkata, “Seandainya Rasulullah melihat apa
yang terjadi pada wanita (masa kini), niscaya beliau akan melarang mereka
memasuki masjid sebagaimana wanita Israel dilarang memasuki tempat ibadah
mereka.”
Pribadi
yang Dermawan - Dalam hidupnya Aisyah ra juga dikenal
sebagai pribadi yang dermawan. Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Aisyah ra
pernah menerima uang sebanyak 100.000 dirham. Kemudian beliau meminta para pembantunya
untuk membagi-bagikan uang tersebut kepada fakir miskin tanpa menyisakan satu
dirhampun untuk beliau.
Saat ini penulis telah mendapati orang- orang dan
media non islam yang (bisa dibilang) menghina dan menyebut bahwa Rassulallah
seorang pedofil karna menikahi anak di bawah umur yaitu Aisyah .ra dengan
mengacu pada Hadist Bukhari dan Muslim yaitu
Dari Hisyam bin Urwah dari Aisyah RA berkata: “Nabi
SAW menikahiku ketika aku masih berusia enam tahun. Kami berangkat ke Madinah.
Kami tinggal di tempat Bani Haris bin Khajraj. Kemudian aku terserang penyakit
demam panas yang membuat rambutku banyak yang rontok. Kemudian ibuku, Ummu
Ruman, datang ketika aku sedang bermain-main dengan beberapa orang temanku. Dia
memanggilku, dan aku memenuhi panggilannya, sementara aku belum tahu apa
maksudnya memanggilku. Dia menggandeng tanganku hingga sampai ke pintu sebuah
rumah. Aku merasa bingung dan hatiku berdebar-debar. Setelah perasaanku agak
tenang, ibuku mengambil sedikit air, lalu menyeka muka dan kepalaku dengan air
tersebut, kemudian ibuku membawaku masuk ke dalam rumah itu. Ternyata di dalam
rumah itu sudah menunggu beberapa orang wanita Anshar. Mereka menyambutku
seraya berkata: ‘Selamat, semoga kamu mendapat berkah dan keberuntungan besar.’
Lalu ibuku menyerahkanku kepada mereka. Mereka lantas merapikan dan mendandani
diriku. Tidak ada yang membuatku kaget selain kedatangan Rasulullah saw. Ibuku
langsung menyerahkanku kepada beliau, sedangkan aku ketika itu baru berusia
sembilan tahun.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Alhamdulillah, karena semua umat islam harus percaya
pada Al-Quran dan Hadist Sahih. Dan hadis Iman Bukhari dan Muslim di atas
merupakan hadist yang sahih. Untuk menepis fitnah bahwa Rasulullah SAW bukan
seorang pedofil kita paparkan secara logika, karena hadist yang sahih seharusnya
bisa di nalar oleh logika.
Setiap wanita memiliki masa pubertas atau
menstrulasi dengan umur yang berbeda- beda. Bisa saja si A menstrulasi saat
usia 13 tahun, namun si B menstrulasi saat usia 11 tahun. Jika di lihat di
Indonesia sendiri umur kedewasaan atau pubertas sekitar umur 12-15 tahun, di
Amerika 11-13 tahun. Dan faktor umur dalam pubertas terus menerus berubah
tergantung pada atmosfir, lingkungan, kelembaban cuaca, dan gaya hidup.
Setiap negara punya aturan berbeda, contoh: Di india
wanita boleh menikah umur 18 tahun, di Amerika 16 tahun, dan di Indonesia 19
tahun. Kesimpulannya di Amerika wanita boleh menikah di umur 16 tahun, tapi di
india itu hal ilegal, dan di india wanita umut 18 tahun boleh menikah tapi di
indonesia itu hal ilegal. Jadi mengapa Ameria mengambil umur 16 tahun sedangkan
Indonesia mengambil umur 19 tahun? Kita tidak tahu. Namun yang jelas, hal itu
membuktikan masa pubertas di pengaruhi letak geografis, suhu, cuaca, dan lain
sebagainya.
Kemajuan tekhnologi jaman dahulu (saat jaman
Rasulullah SAW) tentu saja tidak secanggih teknologi jaman sekarang. Dengan
alat canggih medis sekarang telah membuktikan jika semakin dekat ke
khatulistiwa, maka seorang wanita akan semakin cepat puber. Sekarang di
Indonesia sendiri telah banyak di temukan kasus wanita puber atau menstrulasi
di umur 10 tahun. Dan alat medis telah memberitahu jika mens saat usia 10 tahun
merupakan hal yang wajar. Namun jika di bawah 8 atau bahkan 6 tahun, berarti
itu tidak wajar dan harus segera di periksa.
Medis telah menemukan bahwa jika seorang wanita
telah menstrulasi maka rahim wanita tersebut telah matang dan siap untuk
membuahi anak. Begitupun dalam islam, menurut syariat islam seorang wanita yang
telah mens atau puber boleh menikah.
“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian
sudah mampu secara materi dan jasmani maka menikahlah karena hal itu bisa
menjaga mata dan kemaluan, maka barang siapa tidak mampu hendaknya ia berpuasa
karena puasa terdapat obat.” (H.R. Muttafaqun Alaih)
Allahuaakbar!! Islam telah mengajarkan seluruh cara
kehidupan dengan sempurna dalam Al-Quran dan hadist termasuk perihal nikah,
yang kitab lain tidak mengajarkannya.
Dan Alhamdulillah, seperti yang penulis tulis di
atas, Aisyah .ra merupakan wanita yang unik, sangat cerdas dan sangat dewasa.
Masya Allah!! Karena hal itu banyak hadis yang diriwayatkan Rasulullah SAW
melalui Aisyah .ra.
Kesimpulannya, bisa saja Rasulullah SAW menunggu 10
tahun lagi (menunggu Aisyah .ra dewasa sekitar 19 tahun) untuk bisa serumah
dengan Aisyah ra. Dan kita tahu bahwa setelah menikah dengan Aisyah .ra,
Rasulullah tidak hidup selama 10 tahun ke depan. Atau bahasa mudahnya, “Jika
Rasulullah SAW menunggu selama 10 tahun, Rasulullah SAW tidak akan pernah satu
rumah dengan Aisyah .ra, karena Rasulullah wafat kurang dari 10 tahun setelah
menikahi Aisyah ra.”.
Dan bayangkan jika hal itu terjadi, Aisyah .ra tidak akan pernah meriwayatkan hadis yang kita ketahui sekarang . Ada sebanyak 2210 hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. Diantaranya terdapat 297 hadist dalam kitab shahihain dan sebanyak 174 hadist yang mencapai derajat muttafaq ‘alaih. Dan bagaimana jika tidak ada hadis? Islam akan menjadi agama yang kurang sempurna dan umat muslim akan kebingungan karena tidak memiliki contoh untuk kehidupan.
Dan bayangkan jika hal itu terjadi, Aisyah .ra tidak akan pernah meriwayatkan hadis yang kita ketahui sekarang . Ada sebanyak 2210 hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. Diantaranya terdapat 297 hadist dalam kitab shahihain dan sebanyak 174 hadist yang mencapai derajat muttafaq ‘alaih. Dan bagaimana jika tidak ada hadis? Islam akan menjadi agama yang kurang sempurna dan umat muslim akan kebingungan karena tidak memiliki contoh untuk kehidupan.
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam
itu jadi agama bagimu” (QS Al-Maaidah: [5] : 3)
Alhamdulillah pernikahan yang dilalukan umur 9
tahun, ketika wanita sudah dewasa dapat diterima secara logika. Subhanallah,
Maha Besar Allah!! tidak ada satupun kejadian keculi terdapat manfaat didalamnya.
Maha besar Allah sebagai pemilik ilmu dan
pengetahuan masa depan.
Referensi :
Youtube/Dr.Zakir Naik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar