Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.
Pembahasan kali ini
masih membahas tentang Ilmu Sains dalam Al-Quran. Jika kemarin penulis membahas
tentang Hidrologi dan fungsi gunung. Kali ini penulis akan memaparkan tentang
sains lainnya dalam Al-Quran, di antaranya Ilmu kelautan, pembuatan alam semesta.
1. ( OCEANOLOGY) ILMU KELAUTAN
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
anatara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan.
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS Ar-Rahman[55]: 19-22)
pertemuan dua air laut berbeda di selat Giblatar
Untuk beberapa orang
yang tidak mendalami ilmu kelautan mungkin tidak akan faham dan mengerti akan
makna ayat ini, karena pada awalnya penulispun tidak faham dan beranggapan ayat
ini berlaku untuk di muara, tempat dimana bertemunya air asin dan tawar. Tapi jika
di baca ulang, ayat tersebut tidak membicarakan sungai dan laut, melainkan laut
dan laut. Namun ternyata memang ada
beberapa tempat dimana terdapat lautan yang memiliki masa jenis air berbeda dan
air tersebut tidak pernah menyatu. Berikut kutipan salah satu peneliti yang dilakukan
tahun 1972.
Para ahli kelautan
mengatakan: sifat lautan yang saling
bertemu tetapi tidak bercampur satu sama lain karena adanya gaya fisika yang
dinamakan “tegangan permukaan”, yaitu air dari laut-laut yang saling
bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan
permukaan itulah yang mencegah lautan bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan
mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don
Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)
aliran air tawar di bawah laut Cenote Angelina, Mexico
Prof.Richard Davis
mengemukakan bahwa di antara kedua air tersebut terdapat suatu dinding tipis
yang memisahkan, begitu pula yang di tuliskan dalam Al-Quran.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang
mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi
pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding
dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan : 53)
Maha
Besar Allah!!, penelitian yang baru dilakukan
beberapa tahun kebelakang ternyata Al-Quran telah mencatatnya 1400 tahun yang
lalu, dan terbukti kebenarannya.
2. (ASTRONOMI) PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
“Allah-lah
yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya
dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak
memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah
kamu tidak memperhatikannya ?” (Q.S. Al-Sajdah :4 )
Dari ayat diatas dapat
disimpulkan jika Allah SWT menciptakan alam semesta dengan 6 hari. Namun ungkapan
hari disini bukanlah hari seperti dibumi (24jam) melaikan hari atau massa waktu
di akherat. Akan timbul pertanyaan, mengapa tidak hari 24 jam? Iya tidak
mungkin, karena saat itu bumi belum ada. Dan umat islam sendiri telah tahu dan
faham jika waktu antara di bumi dan di akherat memiliki perbedaan yang sangat
jauh, yaitu satu dihari bumi adalah 1000 tahun akherat.
“Dia
mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya
dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu”. (QS: As-Sajaddah :5)
Telah banyak penelitian
dan kajian tentang bagaimana asal muasal alam semesta dan dari penelitian tersebut
telah banyak anggapan antara lain.
- Teori Ketetapan : “Alam semsta sama di manapun atau bilamanapun atau dengan kata lain alam semesta sama di mana-mana setiap saat.” Teori ini percaya bahawa alam semesta tidak pernah diciptakan, karena memang telah ada. Namun teori ini patah karena seperti yang telah kita ketahui bahwa alam semesta termasuk bumi selalu mengalami perubahan dan pertumbuh.
- Teori Osilasi : “Materi alam semesta bergerak saling menjauhi kemudian akan berhenti, lalu akan mengalami pemampatan demikian seterusnya secara periodik.” Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta sekarang sedang mengembang karena sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau hilang ataupun tercipta, hanya mampat atau merenggang. Teori ini memang dapat diterima dengan terbuktinya orbit planet mengelilingi matahari semakin menjauh tiap tahunnya. Namun teori ini patah, karena planet pluto sudah lepas dari sistem galaksi bima sakti dan bisa dikatan hilang.
- Teori BigBang : “ Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.” Teori terakhir yang dipercayai lebih benar dan masuk akal dengan di iringi beberapa fakta yang telah ada. Teori Bigbang menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk dengan 6 fase atau 6 kejadian.
ilustrasi teori bigbang
1)
Segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat
hingga kira-kira 2000 kali matahari.
2)
Sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. Satu detik
setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar, yaitu
elektron, proton, neutron, dan neutrino pada suhu 10 miliar kelvin.
3)
Kira-kira 500 ribu tahun setelah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta
menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000K. Partikel-partikel dasar membentuk
benih kehidupan alam semesta.
4)
Gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur.
Dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
5)
Antar satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar,
protogalaksi-protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat laun
berkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan baku
kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.
6)
Satu di antara miliaran galaksi ytang terbentuk adalah galaksi Bimasakti. Di
dalam galaksi ini terdapat tata surya kita, dengan matahri adalah bintang yang
terdekat dengan bumi.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia mendefinisikan kata ‘fase’ adalah tingkatan masa (perubahan,
perkembangan, dsb). Sehingga dapat disimpulkan perkembangan ataupun perubahan
tahap-tahap penciptaan alam semesta dalam hal ini ditinjau dari al-Qur’an dan
tidak lupa juga menyertakan penjelasan di dalam Hadits. Dari segi susunan ayat
yang menerangkan tahapan penciptaan di dalam al-Qur’an seolah mengalir seperti
firman Allah di dalam surat Fushilat ayat 9-12. Tidak seperti puzzle yang
memang harus disusun sehingga membentuk satuan gambar yang utuh bisa dikenali.
Enam
Masa Penciptaan Alam Semesta Dalam Al-Quran
- Fase Pertama
“Dan
apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan
sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Inilah awal
terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah
pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi
bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara
inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon,
oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
Nukleosintesis Big Bang
terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab
atas banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He
(helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta. Inti atom unsur-unsur ini,
bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100
sampai 300 detik, setelah plasma kuark–gluon primordial membeku untuk membentuk
proton dan neutron. Karena periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat
sebelum terhentikan oleh pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih
berat daripada litium yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini
adalah dalam keadaan plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral
hingga waktu lama).
- Fase Kedua
“Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui
segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
Masa ini adalah
pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah
disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar
atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang ,
galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru
yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana
(bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat
langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di
dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.
- Fase Ketiga
Pada masa ini dalam
penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi.
Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6
miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari.
Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan
fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan
indah :
“dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan
menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] :
29
- Fase Keempat
Bumi yang terbentuk
dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar
matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsure-unsur
radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan
endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai
lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan dan granit yang menjadi batuan
utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan
kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya
dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :
“dan
bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (Q.S. an-Naziat [79]
:30)
- Fase Kelima
Hadirnya air dan
atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana
firmanAllah SWT :
“…dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…
“ (Q.S. al-anbiya : 30)
Selain itu, pemanasan
matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar.
Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan
(CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigenbebas dengan
bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa
organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut.
Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun
lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan
pada surat Al Anbiya ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua
makhluk hidup berasal dari air.
- Fase Keenam
Masa keenam dalam
proses penciptaan alam ini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang
dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan
proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai
terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang
menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di
bumi terus berlanjut.
Wallahu A'lam Bishawab
Referensi :
-Quran dan Hadist
Terjemahan
-Ensliklopedi islam,
Mukjizat Al-Qur’an (Penciptaan Alam Semesta) , 2010. Jakarta.
-Wikipedia.org
-ahmadbinhanbal.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar