Jumat, 21 Agustus 2015

QURAN DAN SAINS (BAB II) : OCEANOLOGY DAN ASTRONOMI


Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.
Pembahasan kali ini masih membahas tentang Ilmu Sains dalam Al-Quran. Jika kemarin penulis membahas tentang Hidrologi dan fungsi gunung. Kali ini penulis akan memaparkan tentang sains lainnya dalam Al-Quran, di antaranya Ilmu kelautan, pembuatan alam semesta.

1.       ( OCEANOLOGY) ILMU KELAUTAN


Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, anatara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS Ar-Rahman[55]: 19-22)

                                                 pertemuan dua air laut berbeda di selat Giblatar

Untuk beberapa orang yang tidak mendalami ilmu kelautan mungkin tidak akan faham dan mengerti akan makna ayat ini, karena pada awalnya penulispun tidak faham dan beranggapan ayat ini berlaku untuk di muara, tempat dimana bertemunya air asin dan tawar. Tapi jika di baca ulang, ayat tersebut tidak membicarakan sungai dan laut, melainkan laut dan laut.  Namun ternyata memang ada beberapa tempat dimana terdapat lautan yang memiliki masa jenis air berbeda dan air tersebut tidak pernah menyatu. Berikut kutipan salah satu peneliti yang dilakukan tahun 1972.

Para ahli kelautan mengatakan: sifat lautan yang saling bertemu tetapi tidak bercampur satu sama lain karena adanya gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, yaitu air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan itulah yang mencegah lautan bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)

                                          aliran air tawar di bawah laut Cenote Angelina, Mexico

Prof.Richard Davis mengemukakan bahwa di antara kedua air tersebut terdapat suatu dinding tipis yang memisahkan, begitu pula yang di tuliskan dalam Al-Quran.

 “Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (QS Al-Furqan : 53)

Maha Besar Allah!!, penelitian yang baru dilakukan beberapa tahun kebelakang ternyata Al-Quran telah mencatatnya 1400 tahun yang lalu, dan terbukti kebenarannya.


2.        (ASTRONOMI) PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?” (Q.S. Al-Sajdah :4 )

Dari ayat diatas dapat disimpulkan jika Allah SWT menciptakan alam semesta dengan 6 hari. Namun ungkapan hari disini bukanlah hari seperti dibumi (24jam) melaikan hari atau massa waktu di akherat. Akan timbul pertanyaan, mengapa tidak hari 24 jam? Iya tidak mungkin, karena saat itu bumi belum ada. Dan umat islam sendiri telah tahu dan faham jika waktu antara di bumi dan di akherat memiliki perbedaan yang sangat jauh, yaitu satu dihari bumi adalah 1000 tahun akherat.

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. (QS: As-Sajaddah :5)

Telah banyak penelitian dan kajian tentang bagaimana asal muasal alam semesta dan dari penelitian tersebut telah banyak anggapan antara lain.
  • Teori Ketetapan : “Alam semsta sama di manapun atau bilamanapun atau dengan kata lain alam semesta sama di mana-mana setiap saat.” Teori ini percaya bahawa alam semesta tidak pernah diciptakan, karena memang telah ada. Namun teori ini patah karena seperti yang telah kita ketahui bahwa alam semesta termasuk bumi selalu mengalami perubahan dan pertumbuh.
  • Teori Osilasi : “Materi alam semesta bergerak saling menjauhi kemudian akan berhenti, lalu akan mengalami pemampatan demikian seterusnya secara periodik.” Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta sekarang sedang mengembang karena sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau hilang ataupun tercipta, hanya mampat atau merenggang. Teori ini memang dapat diterima dengan terbuktinya orbit planet mengelilingi matahari semakin menjauh tiap tahunnya. Namun teori ini patah, karena planet pluto sudah lepas dari sistem galaksi bima sakti dan bisa dikatan hilang.

  •      Teori BigBang : “ Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.” Teori terakhir yang dipercayai lebih benar dan masuk akal dengan di iringi beberapa fakta yang telah ada. Teori Bigbang menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk dengan 6 fase atau 6 kejadian.

ilustrasi teori bigbang
1) Segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga kira-kira 2000 kali matahari.

2) Sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. Satu detik setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar, yaitu elektron, proton, neutron, dan neutrino pada suhu 10 miliar kelvin.

3) Kira-kira 500 ribu tahun setelah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000K. Partikel-partikel dasar membentuk benih kehidupan alam semesta.

4) Gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur. Dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.

5) Antar satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi-protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat laun berkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan baku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.

6) Satu di antara miliaran galaksi ytang terbentuk adalah galaksi Bimasakti. Di dalam galaksi ini terdapat tata surya kita, dengan matahri adalah bintang yang terdekat dengan bumi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata ‘fase’ adalah tingkatan masa (perubahan, perkembangan, dsb). Sehingga dapat disimpulkan perkembangan ataupun perubahan tahap-tahap penciptaan alam semesta dalam hal ini ditinjau dari al-Qur’an dan tidak lupa juga menyertakan penjelasan di dalam Hadits. Dari segi susunan ayat yang menerangkan tahapan penciptaan di dalam al-Qur’an seolah mengalir seperti firman Allah di dalam surat Fushilat ayat 9-12. Tidak seperti puzzle yang memang harus disusun sehingga membentuk satuan gambar yang utuh bisa dikenali.

Enam Masa Penciptaan Alam Semesta Dalam Al-Quran

  • Fase Pertama

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.


Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab atas banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta. Inti atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah plasma kuark–gluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat daripada litium yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu lama).

  • Fase Kedua

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)

Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.

  • Fase Ketiga

Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :

 “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29 

  • Fase Keempat

Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi  dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :
“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (Q.S. an-Naziat [79] :30)

  • Fase Kelima

Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :

“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya : 30)

Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigenbebas dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.

  • Fase Keenam

Masa keenam dalam proses penciptaan alam ini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.


Wallahu A'lam Bishawab

Referensi :
-Quran dan Hadist Terjemahan
-Ensliklopedi islam, Mukjizat Al-Qur’an (Penciptaan Alam Semesta) , 2010. Jakarta.
-Wikipedia.org

-ahmadbinhanbal.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar