Selasa, 18 Agustus 2015

MEDIA DAN FITNAH TERHADAP ISLAM

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang

Islam, dalam segi bahasa berasal dari kata ‘aslama’ yang berakar dari salama. Jika ditinjau dari segi bahasa yang di kaitkan, islam memiliki beberapa pengertian, yaitu ‘salm’ yang berarti damai. Ada pula yang menafsirkan dari kata ‘aslama’ yang berarti berserah diri.

Untuk pengartian, islam bisa berarti sebuah agama yang damai dan mewajibkan umatnya untuk
berserah diri pada Allah SWT.

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS:8-61)

Memang saat ini Islam sering dikaitkan dengan agama kekerasan, kerusakan, hingga terorisme. Mereka hanya menuduh tanpa tahu apa ajaran Islam sesungguhnya, oleh sebab itu penulis disini akan meluruskan tentang Islam.

Islam adalah agama yang fitrah dan sempurna, Islam sendiri sangat melarang kekerasan dan menganjarkan untuk bersikap baik terhadap sesama manusia baik itu muslim ataupun non-muslim. Banyak ayat yang menjelaskan tentang hal tersebut, diataranya:

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umay yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada ma’aruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang- orang yang beruntung.” (QS:3-105)

“Allah tidak merang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang- orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) menghalau kamu dari negrimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil.” (QS:60-9)

Rasulullah SAW pernah bersabda “Sedekah terbaik adalah meningkatkan kebajikan dikalangan manusia.”

Ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT melarang umat untuk membeda- bedakan umat lain, dan mengharuskan umat Islam berlaku baik kepada siapapun umat yang tidak memerangimu. Namun saat ini yang terjadi malah islam dianggap sebagai agama penyebar teror dan kekerasan. Dan penulispun prihatin terhadap kondisi ini.

Peranan Media
Kemajuan tekhnologi saat ini telah membuat informasi sangat cepat tersebar, baik itu informasi yang benar atau manipulasi (hoax). Media sangat berpengaruh terhadap kesan islam yang buruk saat ini. Saat ini kenyataannya media selalu mengejar rating, tidak memperdulikan kebenaran berita tersebut, asal berita laku di masyarakat tidak peduli berita itu hoax atau bahkan fitnah. Oleh sebab itu masyarakat disini diwajibkan untuk mendalami suatu berita, sebelum mempercayai berita tersebut.

Dalam setiap komunitas atau agama pasti memiliki sebut saja kambing hitam atau orang- orang yang menyeleweng mengatas namakan suatu agama. Dan media selalu mengambil berita kambing hitam tersebut dan seolah mencap jika seluruh umat tersebut berkelakuan sama demi rating. Sebut saja penabrakan gedung WTC di Amerika, bom di London, dan lain sebagainya. Islam sangat mengajarkan kedamaian, penulis sendiri mengutuk hal tersebut dan penulispun yakin umat islam di seluruh dunia mengutuk dan mencekal hal tersebut. Lantas, jika penulis dan umat islam lainnya mengutuk aksi teror tersebut, apa umat islam tidak boleh mengutuk pembantaian di Afganistan, irak, dan palestine? Apa aksi pelarangan sholat eid dan pembakaran mesjid di tolikora di sebut dengan tororis?

Ada sedikit kisah dari dalam negri tentang kebusukan beberapa media yang hanya mengejar rating. Penulis pernah menyaksikan ceramah yang disampaikan oleh ketua FPI yaitu Habib Razieq. Saat itu beliau membeberkan litelatur atau sepak terjang FPI sebelum turun kelapangan memberantas kemaksiatan. Sebagai contoh dalam negri, ternya FPI sebelum melakukan aksi lapangan yang sering diberitakan media saat ini, mereka melakukan proses yang tidak diluput media. Diantaranya:

  1. Kasus tersebut harus dari laporan masyarakat,
  2. Observasi dan pengumpulan bukti. Setelah ada laporan pihak FPI mengirim tim observasi untuk melihat kondisi sebenarnya dan mengumpulkan bukti,
  3. Laporan Pemerintah Daerah. Jika terbukti terdapat kemaksiatan FPI membuat laporan kepada pemerintah daerah dari yang terendah hingga yang tertinggi dan aparat kepolisian bahkan hingga TNI.
  4. Menunggu minimal 3 bulan (tergantung kasus) apakah pemerintah menyelesaikan atau tidak.
  5. Jika tidak ada tanggapan, baru FPI turun kelapangan berdasarkan laporan warga.

Dan media tidak pernah meliput proses- proses tersebut yang dilakukan FPI, karena apa? Karena rating.!!

Mungkin banyak yang bertanya, mengapa FPI harus dengan kekerasan? Lagi- lagi peran media berpengaruh. Seperti kejadian penutupan tempat judi terbesar di daerah pluit, FPI telah mengajukan laporan dan menunggu selama satu tahun lebih, namun karena backing mereka kuat dan banyak oknum yang terlibat disana sehingga tempat perjudian tidak kunjung di tutup. Akhirnya FPI mengunjungi tempat tersebut dengan damai, namun apa yang terjadi? Ratusan preman dengan bersenjata api dan bersenjata tajam malah menyerbu, mereka menembaki dan memukuli masyarakat dan FPI. Dengan kondisi tersebut tentu saja FPI membela diri. Media meliput semua kejadian, saat Preman memukili FPI dan saat FPI memukuli preman. Namun apa yg disiarkan? Media hanya menyiarkan saat FPI memukuli preman. Malah judul berita tersebut telah berubah “FPI bentrok dengan Warga!”.

Melihat berita tersebut, FPI mendatangi media tersebut untuk melakukan protes dan konfirmasi. Namun apa yang terjadi? Orang media berkata “Habib bukan maksud menjelekan FPI, cuma menurut pimpinan dan tim redaksi, preman memukuli warga udah biasa, namun jika orang bersorban, berbaju putih memukuli preman baru berita luar biasa.”

Dengan kisah di atas, bisa menjadi salah satu contoh kerusakan media yang tidak lagi menilai secara objektif suatu kejadian atau berita, karena sudah bersifat komersil.

Kesimpulan, Islam sangat melarang aksi kekerasan apapun kecuali untuk membela diri. Itu pun dengan cara yang hak atau sama seperti yang dilakukan musuh. Islam sangat melarang aksi teror dalam bentuk apapun sesuai yang di ajarkan Quran dan Hadist.

Masyarakat saat ini harus lebih pintar dalam menyikapi suatu berita, jika perlu lakukan observasi atau cari kebenaran berita tersebut sebelum mempercayainya. Mungkin Islam sudah di cap sebagai agama yang buruk oleh beberapa orang, tapi hal itu tidak berdampak pada banyak orang sehingga Islam akan tetap dan semakin berkembang, terlihat dengan semakin banyaknya mualaf di negara mayoritas non-islam. Allahuakbar!!


Wallahu a’lam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar