Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang
Islam, dalam segi bahasa berasal dari kata ‘aslama’ yang berakar dari salama. Jika ditinjau
dari segi bahasa yang di kaitkan, islam memiliki beberapa pengertian, yaitu ‘salm’ yang berarti damai. Ada pula yang
menafsirkan dari kata ‘aslama’ yang
berarti berserah diri.
Untuk pengartian, islam bisa berarti sebuah agama
yang damai dan mewajibkan umatnya untuk
berserah diri pada Allah SWT.
berserah diri pada Allah SWT.
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian,
maka condonglah kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah
yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS:8-61)
Memang saat ini Islam sering dikaitkan dengan agama
kekerasan, kerusakan, hingga terorisme. Mereka hanya menuduh tanpa tahu apa ajaran
Islam sesungguhnya, oleh sebab itu penulis disini akan meluruskan
tentang Islam.
Islam adalah agama yang fitrah dan sempurna, Islam
sendiri sangat melarang kekerasan dan menganjarkan untuk bersikap baik terhadap
sesama manusia baik itu muslim ataupun non-muslim. Banyak ayat yang menjelaskan
tentang hal tersebut, diataranya:
“Dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan umay yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh kepada ma’aruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang- orang
yang beruntung.” (QS:3-105)
“Allah
tidak merang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang- orang
yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) menghalau kamu dari
negrimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil.” (QS:60-9)
Rasulullah SAW pernah bersabda “Sedekah terbaik adalah meningkatkan kebajikan dikalangan manusia.”
Ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT
melarang umat untuk membeda- bedakan umat lain, dan mengharuskan umat Islam
berlaku baik kepada siapapun umat yang tidak memerangimu. Namun saat ini yang
terjadi malah islam dianggap sebagai agama penyebar teror dan kekerasan. Dan penulispun
prihatin terhadap kondisi ini.
Peranan Media
Kemajuan tekhnologi saat ini telah membuat informasi
sangat cepat tersebar, baik itu informasi yang benar atau manipulasi (hoax). Media
sangat berpengaruh terhadap kesan islam yang buruk saat ini. Saat ini kenyataannya
media selalu mengejar rating, tidak memperdulikan kebenaran berita tersebut,
asal berita laku di masyarakat tidak peduli berita itu hoax atau bahkan fitnah.
Oleh sebab itu masyarakat disini diwajibkan untuk mendalami suatu berita,
sebelum mempercayai berita tersebut.
Dalam setiap komunitas atau agama pasti memiliki
sebut saja kambing hitam atau orang- orang yang menyeleweng mengatas namakan
suatu agama. Dan media selalu mengambil berita kambing hitam tersebut dan seolah mencap
jika seluruh umat tersebut berkelakuan sama demi rating. Sebut saja
penabrakan gedung WTC di Amerika, bom di London, dan lain sebagainya. Islam sangat
mengajarkan kedamaian, penulis sendiri mengutuk hal tersebut dan penulispun yakin
umat islam di seluruh dunia mengutuk dan mencekal hal tersebut. Lantas, jika
penulis dan umat islam lainnya mengutuk aksi teror tersebut, apa umat islam
tidak boleh mengutuk pembantaian di Afganistan, irak, dan palestine? Apa aksi
pelarangan sholat eid dan pembakaran mesjid di tolikora di sebut dengan
tororis?
Ada sedikit kisah dari dalam negri tentang kebusukan
beberapa media yang hanya mengejar rating. Penulis pernah menyaksikan ceramah
yang disampaikan oleh ketua FPI yaitu Habib Razieq. Saat itu beliau membeberkan
litelatur atau sepak terjang FPI sebelum turun kelapangan memberantas
kemaksiatan. Sebagai contoh dalam negri, ternya FPI sebelum melakukan aksi
lapangan yang sering diberitakan media saat ini, mereka melakukan proses yang
tidak diluput media. Diantaranya:
- Kasus tersebut harus dari laporan masyarakat,
- Observasi dan pengumpulan bukti. Setelah ada laporan pihak FPI mengirim tim observasi untuk melihat kondisi sebenarnya dan mengumpulkan bukti,
- Laporan Pemerintah Daerah. Jika terbukti terdapat kemaksiatan FPI membuat laporan kepada pemerintah daerah dari yang terendah hingga yang tertinggi dan aparat kepolisian bahkan hingga TNI.
- Menunggu minimal 3 bulan (tergantung kasus) apakah pemerintah menyelesaikan atau tidak.
- Jika tidak ada tanggapan, baru FPI turun kelapangan berdasarkan laporan warga.
Dan media tidak pernah meliput proses- proses
tersebut yang dilakukan FPI, karena apa? Karena rating.!!
Mungkin banyak yang bertanya, mengapa FPI harus
dengan kekerasan? Lagi- lagi peran media berpengaruh. Seperti kejadian penutupan
tempat judi terbesar di daerah pluit, FPI telah mengajukan laporan dan menunggu
selama satu tahun lebih, namun karena backing mereka kuat dan banyak oknum yang
terlibat disana sehingga tempat perjudian tidak kunjung di tutup. Akhirnya FPI
mengunjungi tempat tersebut dengan damai, namun apa yang terjadi? Ratusan preman
dengan bersenjata api dan bersenjata tajam malah menyerbu, mereka menembaki dan
memukuli masyarakat dan FPI. Dengan kondisi tersebut tentu saja FPI membela
diri. Media meliput semua kejadian, saat Preman memukili FPI dan saat FPI
memukuli preman. Namun apa yg disiarkan? Media hanya menyiarkan saat FPI
memukuli preman. Malah judul berita tersebut telah berubah “FPI bentrok dengan
Warga!”.
Melihat berita tersebut, FPI mendatangi media
tersebut untuk melakukan protes dan konfirmasi. Namun apa yang terjadi? Orang media
berkata “Habib bukan maksud menjelekan FPI, cuma menurut pimpinan dan tim
redaksi, preman memukuli warga udah biasa, namun jika orang bersorban, berbaju
putih memukuli preman baru berita luar biasa.”
Dengan kisah di atas, bisa menjadi salah satu contoh kerusakan media yang tidak lagi menilai secara objektif suatu kejadian atau berita, karena sudah bersifat komersil.
Kesimpulan,
Islam
sangat melarang aksi kekerasan apapun kecuali untuk membela diri. Itu pun
dengan cara yang hak atau sama seperti yang dilakukan musuh. Islam sangat
melarang aksi teror dalam bentuk apapun sesuai yang di ajarkan Quran dan
Hadist.
Masyarakat saat ini harus lebih pintar dalam
menyikapi suatu berita, jika perlu lakukan observasi atau cari kebenaran berita
tersebut sebelum mempercayainya. Mungkin Islam sudah di cap sebagai agama yang
buruk oleh beberapa orang, tapi hal itu tidak berdampak pada banyak orang
sehingga Islam akan tetap dan semakin berkembang, terlihat dengan semakin
banyaknya mualaf di negara mayoritas non-islam. Allahuakbar!!
Wallahu a’lam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar