Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang
Terdapat banyak
pendapat di antara pakar agama, baik Kristen dan Islam mengenai bagaimana akhir
cerita Yesus atau Nabi Isa a.s. Pasalnya terdapat pemahaman yang sangat berbeda
antara Islam dan Kristen dalam masalah ini. Kristen mengimani jika Yesus mati
di kayu salib sebagai Tuhan untuk penebusan dosa umat manusia, sedangkan Islam
mengimani bahwa Yesus atau Isa a.s adalah seorang Nabi utusan Allah untuk
membimbing kaum Bani Israil dan tidak mati di kayu salib. Perbedaan ini menurut
penulis sangat penting, melihat siapa yang salah berarti telah salah pula
keimanannya, terutama bagi umat Kristen yang telah menuhankan Yesus (Isa a.s).
Pertanyaannya, Apakah
Yesus adalah Tuhan yang mati di kayu salib? Atau Isa a.s adalah seorang Nabi
yang tidak mati di kayu salib? Penulis akan membahas masalah ini dengan merujuk
pada Injil, Quran, buku tafsir, dan pendapat para ahli.
Sebelum lebih dalam ke
topik pembahasan kita fahami dulu apa itu Hukum Salib secara harifah. Ada
beberapa proses yang harus di jalani agar seorang tersangka dapat di sebut
telah di hukum salib.
-Awalnya, tersangka di
ikat dan di borgol pada tiang setinggi 60 cm, dalam posisi membungkuk,
tersangka akan didera dengan cambuk yang di ujungnya diperkuat dengan batu,
timah, atau tulang punggung binatang. Orang Yahudi dan Romawi memiliki
perbedaan dalam deraan atau cambukan ini, yahudi hanya boleh mendera di bagian
punggung kiri dan kanan serta dada, dan tidak boleh lebih dari 40 deraan.
Romawi lebih sadis lagi dengan bebas mendera dimana saja dan boleh melakukan
berapa kali pun.
-Selanjutnya si
tersangka di arak dipaksa membawa kayu palang dengan lobang di tengahnya ke
tempat eksekusi. Di tempat eksekusi telah terdapat tiang vertikal yang ujungnya
di buat lebih kecil sehingga kayu palang yang di bawa tersangka bisa masuk.
-tersangka di
baringkan, pergelangan tangan dan kakinya di paku pada salib. Ada sebatang kayu
kecil pada tiang di bawah kaki atau pantat untuk menahan berat badan dengan
tujuan agar tangan yang di paku tidak sobek.
- Setelah di salib,
tersangka akan di cek apa sudah mati atau belum, dan biasanya dengan cara
mematahkan kakinya.
-Setelah di pastikan
mati, Jenazah lalu di kuburkan. Namun bagi yang tidak punya makan, mayatnya
akan dibiarkan membusuk atau dibiarkan dimakan serangga dan binatang buas.
YESUS DI SALIB DALAM
INJIL
- PENYALIBAN
Markus 15:33-34
33. Pada jam duabelas, kegelapan meliputi daerah
itu dan berlangsung sampai jam tiga.
34. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan
suara nyaring : “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” yang berarti Allah Ku, Allah Ku,
mengapa engkau meninggalkan aku?
Dari ayat yang dikutip
dalam injil tersebut di sebutkan bahwa terjadi suatu fenomena dimana langit
menjadi gelap pada jam 12 siang. Terdapat pula kata yang menyebutkan “daerah
itu” yang berarti Yesus telah ada dan disalibkan saat jam 12.
Pada jam 3 sore,Yesus
berseru dengan suara yang nyaring “Allah Ku, Allah Ku, mengapa engkau
meninggalkan aku?” ayat tersebut memuktikan ketidak berdayaan Yesus sebagai
manusia. Logikanya, apa mungkin jika Yesus adalah Tuhan meminta pertolongan
kepada Tuhan yang lainnya?
- PENURUNAN DARI KAYU SALIB
Datanglah
orang- orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-
orang yang disalib tersebut dipatahkan dan mayar- mayatnya diturunkan.
(Yoh 19:31)
Saat itu korban yang di
hukum salib berjumlah 3 orang termasuk Yesus di dalamnya. Orang- orang yahudi
memimta kepada Pilatus sebagai eksekutor untuk mematahkan kaki para tersangka
agar proses kematiannya di percepat. Tapi dengan kehendak Allah SWT, saat
giliran Yesus akan di patahkan kakinya terdapat suatu keajaiban, dimana yesus
terpingsan dan kondisinya “menyerupai orang yang telah mati’. Dalam injil
tertulis.
Tetapi
ketika mereka sampai pada Yesus dan melihat ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kakinya. (Yoh 19:33)
Pilatus
heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka iya memanggil kepada serdadu
dan menanyakan benarkah Yesus sudah mati.” (Markus 19:33)
Sesudah
itu Yusuf dari Arimatea ia murid Yesus tetapi sembunyi- sembunyi karena takut
kepada orang- orang Yahudi meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan
menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu
datanglah ia dan menurunkannya. (Yoh 19:38)
Rupanya Yusuf salah
satu murid Yesus dan beberapa orang lainnya, masih melihat tanda- tanda
kehidupan pada tubuh Yesus, sehingga dia meminta kepada Pilatus untuk
menurunkan jenazah Yesus dengan sembunyi- sembunyi karena takut pada orang
Yahudi. Penurunan jenazah tersangka salib bisa di katakan tersegasa- gesa
melihat para algojo melewatkan proses untuk mematahkan kaki Yesus. Fakta
logisnya, saat di turunkan jenazah Yesus berkisar pukul 15.00 atau jam 3 sore
pada hari jumat, sedangkan pada pukul 17.30 jenazah harussudah diturunkan
karena akan memasuki hari sabat atau hari suci di hari sabtu. Dalam umat Yahudi
pergantian hari tidak pukul 00.00, melainkan saat magrib sekitar pukul 17.30.
Dengan sisa waktu sekitar 2 jam 30 menit mereka menurunkan jenazah.
- PENGUBURAN YESUS
Sebelum masuk dalam
bahasan, kita ketahui dulu bagaimana bentuk kuburan Yahudi. Berbeda dengan
Islam yang menanam atau memasukan jenazah pada tanah dengan ukuran 2x1 dan
dalam 2 meter, Yahudi mengubur jenazah dengan diletakan di atas batu yang ada
di dalam ruang kubur terletak di gua ataupun yang sengaja di buat berbentuk
tempurung berpintu (gua buatan).
Mereka
mengambil mayat Yesus mengapaninya dengan kain lanen itu. Lalu ia membaringkan
dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya
sebuah batu kepintu kubur itu. (Markus 16:46)
Pada saat diturunkan
dari salib, masih dalam hari yang sama, Yesus langsung di kuburkan. Namun
rupanya beberapa orang telah sembunyi- sembunyi memasuki makam Yesus karena
masih melihat kehidupan pada raga Yesus.
Juga
Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula- mula datng waktu malam kepada
Yesus. Ia membawa campuran minyak dan membubuhi dengan rempah- rempah menurut
adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yoh 19.40)
Setelah
lewat hari sabat, Maria Maghdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-
rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
(Markus 16:1)
Jika dilihat secara
biasa memang tidak ada hal yang janggal dari keempat ayat di atas, Yoh 19:38,
Markus 16:46, Yoh 19:40, Markus 19:1. Namun bila di kaji dengan seksama
menggunakan beberapa pendekatan secara kritis maka bisa di simpulkan kronologis
penyaliban Yesus.
= Yusuf menurunkan
jenazah Yesus dari kayu salib pada jam 15.00 (jam 3 sore), dan menguburkan
Yesus sebelum masuk hari sabat yang berarti sebelum maghrib atau sebelum malam tiba.
= Malam harinya,
Nikodemus datang ke kubur dengan membawa minyak mur dan gaharu, lalu mengkafani
Yesus dengan kain lenan.
= Pada hari setelah
hari Sabat yang berarti minggu pagi, Maria Maghdalena dan teman- temannya
membawa rempah- rempah ke kuburan Yesus.
Logikanya, untuk apa
Maria Maghdalena datang ke makam Yesus pada pagi hari dengan membawa minyak
rempah- rempah? Padahal jenazah Yesus sudah diberi rempah- rempah oleh Yusuf
Arimatea dan Nikodemus serta telah dikafani?
Jawabannya sangat
mudah, datangnya wanita- wanita tersebut pada dua hari setelah pemakaman Yesus
tidak lain untuk mengobati luka Yesus, mengingat rempah- rempah dan minyak Mur
berfungsi sebagai obat untuk luka. (silahkan cek google mengenai manfaat minyak Mur)
- YESUS KELUAR KUBUR SENDIRI DAN BUKTI BELIAU MASIH HIDUP
Hal ini merupakan
kejadian paling penting, karena membuktikan bahwa Yesus tidak mati di kayu
salib. Dan Yesus keluar dari kuburnya sendiri dan sangat pagi
Pada
hari pertama minggu itu, pagi- pagi benar ketia hari masih gelap, pergilah
Maria Maghdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambildari
kubur. (Yoh 20:1)
Perhatikan ayat di
atas, yakni Maria datang ke kubur pagi sekali, bahkan di gambarkan saat itu
langit masih gelap. Namun ternyata pintu kuburan yesus telah terbuka. Berarti
bisa di simpulkan bahwa Yesus keluar dari kubur saat tengah malam, atau
menjelang subuh, atau saat subuh. Melihat malam adalah saat- saat yang tepat
untuk melarikan diri. Jika menalar Yesus sudah mati, dan bangkit dalam bentuk
roh, mustahil Yesus harus membuka pintu kubur, karena roh akan dengan mudah
menembus benda mati.
Pada saat itu Maria
Maghdalena menyangka jenazah Yesus telah di curi, dan menangis karena Maria
mengetahui jika Yesus belum mati.Yesus pun melihat Maria yang telah menangis
dan bercakap.
Kata
Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?”
Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepadanya: “Tuan,
jikalau tuan mengambil Dia, katakan kepadaku, dimana tuan meletakan Dia, supaya
aku bisa mengambilnya.” (Yoh 20:15)
Lagi- lagi bukti Maria
mengetahui bahwa Yesus belum mati karena mengucapkan kata “dimana tuan
meletakan Dia”, jika telah wafat seharusnya Maria mengatakan “dimana tuan
meletakan jenazahnya, atau mayatnya.?”. Dalam tulisan yang lainnya Maria
berkata “supaya aku bisa mengambilnya.” Logikanya, untuk apa mengambil jenazah
Yesus jika telah tidak bernyawa? Dan jikalau telah mati seharusnya Maria
berkata “supaya aku bisa melihatnya.”
Dalam surat Yoh 20:15,
terbukti jika Maria tidak mengenal Yesus dan menyangka Yesus adalah seorang
tukang penjaga taman. Bisa disimpulkan bahwa yesus telah menyamar atau
bersembunyi. Akan timbul pertanyaan, untuk apa Yesus menyamar? Jawabannya
karena Yesus takut diketahui orang- orang Yahudi karena telah keluar dari
kubur. Timbul pertanyaan lagi, mengapa Yesus harus takut? Jika seandainya Yesus
bangkit dalam bentuk Roh, tentu saja Yesus tidak harus menyamar dan takut
karena mana mungkin manusia bisa menyakiti roh orang yang telah mati dan
memiliki raga. Jawabannya karena Yesus masih hidup dan memiliki raga, Yesus
takut jika orang- orang Yahudi menemukannya, Dia akan ditangkap dan mencoba
membunuhnya lagi. Hal ini sama percis seperti Yusuf Arimatea yang sembunyi-
sembunyi menurunkan jenazah Yesus karena takut diketahui orang- orang Yahudi.
Setelah Maria
mengetahui bahwa yang disangkanya penjaga taman ternyata adalah Yesus, Maria
sangat bergembira sehingga ingin memeluk atau merangkul Yesus, namun yesus
melarangnya.
Kata
Yesus kepadanya : “Janganlah Engkau memegang Aku,...”
(Yoh 20:17)
Mengapa Yesus menolak
dan melarang Maria menyentuhnya? Karena saat itu di tubuh Yesus masih terdapat
luka, baik luka salib dan luka deraan. Jadi sangat wajar jika Yesus melarang
Maria menyentuh tubuhnya, karena jika di sentuh Yesus akan merasa kesakitan.
Hal itu sangat berbahaya, karena bisa saja Yesus berteriak karena kesakitan dan
bisa membongkar penyamarannya, atau akan terlihat aneh dan mencurigakan jika
Maria merangkul seorang penjaga taman.
- YESUS KEMBALI MENEMUI MURIDNYA
Setalah Yesus keluar
dari kubur dan bertemu dengan Maria Maghdalena, Yesus lantas menemui muridnya.
Dan
sementara mereka bercakap- cakap tentng hal- hal itu, Yesus tiba- tiba berdiri
ditengah- tengh mereka dan berkata kepada mereka : “Damai sejahtra bagi kamu!”
(Lukas 24:36)
Mereka
terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat Hantu. (Lukas 24:37)
Sangkaan Murid- murid
Yesus telah melihan hantu harus dikaji secara mendalam. Dalam kebudayaan Asia,
Eropa, dan Afrika hantu memiliki makna berbeda tapi dengan konsep dan inti yang
sama. Hantu diidentikan dengan seorang yang gentayangan yakni orang yang mati
kemudian bangkit kembali. Jadi wajar saja mereka menyebut Yesus sebagai hantu
karena dalam benak mereka Yesus sudah benar- benar mati. Dengan kejadian ini
lantas Yesus membantah bahwa dirinya bukanlah hantu atau berbentuk roh,
melainkan manusia sama seperti murid- muridnya.
“Lihatlah
tangan Ku dan kaki Ku: Aku sendirilah ini, rabalah Aku dan lihatlah, karena
hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada ku.”
(Lukas 24:39)
Sambil
berkata demikian, Dia memperlihatkan tangan dan kakinya kepada mereka (Lukas
24:40)
Terbukti Yesus belum
mati bukan hantu dan bukan berbentuk roh, dengan meyakinkan Muridnya dengan
menyuruh meraba bahwa Yesus masiih memiliki daging dan tulang. Lantas kenapa
Yesus memperlihatkan kaki dan tangannya? Yesus berhendak memperlihatkan bekas
salibnya kepada murid- muridnya.
Itulah kiranya fakta
mengenai penyaliban Yesus dalam injil, dan dapat di simpulkan bahwa YESUS
TIDAKLAH MATI DI KAYU SALIB!! Sedangkan dalam ajaran lainnya, masih dalam
injil.
Mungkin
ada yang bertanya, “Bagaimanakah orang mati dihidupkan kembali? Tubuh yang
bagaimanakah yang diberi kepada mereka, sesudah mereka dihidupkan kembali?”...
(1 Korintus 35)
Begitu
halnya nanti dengan orang- orang mati yang dihidupkan kembali. Tubuh yang
dikubur itu adalah tubuh yang bisa busuk, TETAPI TUBUH YANG DIHIDUPKAN KEMBALI,
ADALAH TUBUH YANG TIDAK BISA RUSAK. (1 Korintus 42)
Pada
waktu tubuh itu dikuburkan, tubuh itu buruk dan lemah, tetapi PADA WAKTU IA
DIHIDUPKAN KEMBALI IA ADALAH TUBUH YANG KUAT. (1 Korintus 43)
Pada
waktu dikuburkan, tubuh itu tubuh dari dunia, tetapi setelah hidup kembali,
maka TUBUH ITU TUBUH YANG DIBERI OLEH ROH ALLAH. Ada tubuh dari dunia, ada juga
tubuh yang dari Allah. (1 Korintus 44)
Mengkaji hal ini tentu
saja akan mendapatkan banyak kontradiksi, mengenai kebangkitan setalah mati
yang seharusnya berbentuk roh atau tubuh yang diberi Allah. Dalam kajian di
atas, dapat dilihat bahkan INJIL MENOLAK KEMATIAN YESUS sebagai penebusan dosa.
ISA a.s (YESUS) DALAM
ISLAM
Paparan di atas
merupakan suatu pembahasan Yesus (Isa a.s) menurut Injil, dan umat Islam tidak
wajib mengimani, karena hanya kepada Al-Quran lah umat Islam harus berpedoman. Merujuk
pada Al Quran yang berisi firman Allah SWT, Islam pun telah mengisahkan tentang
nabi Isa a.s atau Yesus.
“dan
lantaran perkataan mereka yang mengatakan : Sesungguhnya kami telah membunuh
Isa Al-Masih anak Maryam Rasul Allah. Padahal sebenarnya mereka tidak
membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah
diserupakan saja pada mereka. Sesungguhnya orang- orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa a.s, benar- benar dalam keragu- raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin yang mereka bunuh
itu adalah Isa” (An- Nisa 157)
Prof.Dr.KH.Hasbullah
Bakry, SH. Dalam bukunya “ Isa dalam Al-Qur`an, Muhammad Dalam Bibel” ( Firdaus
), cetakan 8 hal 45 dan 47 menyatakan penafsirannya tenteng QS. An-Nisa/4:157.
Kalimat “Ma Qotaluhu wama sholabuhu” yang berarti
: “mereka tidak khusus membunuhnya dan tidak menyalibnya” haruslah diartikan
sebagai penguat (kalimat) satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa dengan jalan apa saja
(di sini membunuh berarti umum). Ma
sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan penyaliban tetapi hanya
terserupa saja sebagai penyaliban.
Kembali ke konteks awal
mengenai Hukum Salib, yang menyebutkan bahwa Hukum Salib merupakan salah satu
cara MENGHUKUM MATI, dimana para tersangkanya HARUS MATI DI KAYU SALIB. Jadi
jika tersangka tidak mati, bisa di bilang dia tidak di salib. Dan dalam Quran
telah sangat jelas di sebutkan “Ma
Qotaluhu wama sholabuhu” DIA TIDAK TEBUNUH DAN TIDAK DISALIB, “Ma sholabuhu” MELAINKAN HANYA
DISERUPAKAN DEMIKIAN.
Wallahu
a’lam bishawab..
Buat Penulis, pelajari dulu sebelum berlogika.
BalasHapusBaiklah, ane akan menulis sanggahan logika penulis.
Fokus pada kematian Yesus.
A. Penulis menulis....
"Pada jam 3 sore,Yesus berseru dengan suara yang nyaring “Allah Ku, Allah Ku, mengapa engkau meninggalkan aku?” ayat tersebut membuktikan ketidak berdayaan Yesus sebagai manusia.
Logikanya, apa mungkin jika Yesus adalah Tuhan meminta pertolongan kepada Tuhan yang lainnya?"
Seruan Yesus memiliki tujuan :
1. Yesus menggenapi apa yg tertulis di dalam Nubuatan Daud. Yesus mengutip Mazmur Daud....
Baca :
- Mazmur 22:1 (TB) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud. (22-2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
2. Yesus menggenapi perkataan-Nya mengenai cara dan kematian-Nya sendiri.
Baca :
- Lukas 24:46 (TB) Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
- Yohanes 12:32-33 (TB) dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
- Matius 26:39 (TB) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Yesus, harus tunduk kepada Kehendak Bapa, bahwa Yesus harus mati utk menebus dosa manusia, agar Cawan Murka Allah tidak turun atas manusia berdosa dan yg tidak percaya Yesus.
Baca :
- Matius 20:22, 28 (TB) Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
3. Yesus menggenapi kehendak Allah.
Filipi 2:6-8 (TB) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Sudah Jelas Tong??
1. Mazmur 22:1 termasuk kedalam perjanjian lama. Mazmur 22 merupakan mazmur ratapan pribadi yang sedang mengalami kesesakan. Raja Daud percaya bahwa Tuhan (YHWH) sebagai Allah pengasih, Allah yang mendengar dan memperhatikan serta terlibat dalam kehidupan umat-Nya. (sumber: Wikipedia) Oke kita mengacu mada pendapat anda jika Yesus menggenapi Nubuat Daud. Jika kita telaah mazmur 21-23 nubuat Daud menunjukan Manusia, bukan untuk Tuhan. Jika manusia yang berseru dan memohon pada Tuhan itu sangat wajar. Berbeda kedudukannya jika Yesus adalah Tuhan yang memohon pada Tuhan. Jadi apakah Yesus Tuhan? Atau Mengapa anda menganggap Yesus Tuhan? Jika Yesus Tuhan, siapakah Bapa? Akan lebih panjang lagi kan. Tapi itulah faktanya, karena Yesus tidak pernah medakwa SECARA JELAS DAN PASTI bawa dirinya Tuhan.
Hapus2. Lukas 24:46 dalam kitab manakan tertulis hal demikian?
Yohanes 12:32-33 Berkisah tentang kepasrahan Yesus yang terdesak karena di kejar2 dan akan di bunuh oleh bangsa yahudi dan romawi, Dalam acara jamuan terakhir yesus memberkati semua muridnya. Yesus tidak bisa melawan karena pengikutnya saat itu sangat sedikit di banding prajurit romawi. Wajar jika Yesus meramalkan kematiannya karena beliau telah terkepung olehsebab pengkhianatan yudas. Seperti yang tertulis dalam Matius 26:38 "Kata-Nya kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih dan rasanya seperti akan mati. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku.”"
Yesus bahkan sangat ketakutan hingga mengajak Petrus dan kedua anak Zebedeus untuk berjaga. Logikanya, mengapa TUHAN harus takut oleh Bangsa Romawi yang notabenya adalah MANUSIA?
3. Matius 20:22-28 Mengenai permohonan Seorang ibu yang meminta Yesus berjanji agar kedua anaknya berada di sebelah Yesus di Kerajaan Surga kelak. Dan dalam ayat tersebut di katakana “BAHWA YANG BERKEHENDAK MENENTUKAN SIAPA SAJA YANG BERADA DI SURGA ADALAH BAPA.”
Jika di bandingkan dengan Nabi Muahammad SAW, hal yang sama sering terjadi. Salah satunya:
"Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)
Jika melihat yang terjadi antara Yesus dan Muhammad terdapat banyak kesamaan, Sebagai Rasul atau Utusan Allah/Bapa untuk mengajak manusia menyembah-Nya.Dan bukankah semua nabi yang di utus memang selalu taat dan menggenapi kehendak Allah? Seperti Abraham yang taat dan rela menyembelih anak yang sangat Dia cintai. Pertanyaannya jika Yesus adalah Tuhan mengapa Dia tidak bisa berkehendak terhadap Surga? Jika Yesus dan Bapa satu pribadi, mengapa hanya Bapa saja yang bisa berkehendak?
B. Penulis menulis....
BalasHapusdimana yesus terpingsan dan kondisinya “menyerupai orang yang telah mati’. Dalam injil tertulis.
Sanggahan ane....
1. Yesus benar2 di Salibkan dan MATI
Baca :
- Yohanes 19:31 (TB) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Perhatikan! Bahwa pada saat peristiwa Yesus di Salibkan, ada Prajurit Romawi dan Orang2 Yahudi dan Ahli Taurat yg menyaksikan dan menunggu sampai Yesus benar2 mati.
Apakah penggunaan kata "mayat" adalah utk orang pingsan? Sejak kapan?
Baca :
- Yohanes 19:33-34 (TB) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Di ayat tsb, Apakah Yesus Pingsan?
Prajurit Roma melihat bahwa Yesus telah benar2 mati!
Jika Ahli Taurat masih bisa salah krn awam, tetapi seorang prajurit yg sering melakukan tugas berperang, pasti sangat tahu membedakan orang mati dan orang pingsan!.
Dan utk memastikannya, Prajurit MENIKAM lambung Yesus!
Darah dan Air adalah bukti bahwa Yesus telah benar2 mati!
Meskipun logika penulis mengelabui Firman TUHAN, dgn menyebut Yesus Pingsan... Jika Yesus Pingsan pun pasti akan MATI jika di tombak!
Mau penulis ane tombak pake tombak "Pillum" Romawi?
Buat bukti aja penulis pasti mati ga, setelah disiksa lalu ane tombak?!
Yohanes 19:31 Menceritakan tentang penyaliban Yesus, Penyaliban dilaksanakan pada hari jumat, sedangkan pada hari sabtu merupakan hari suci sabat sehingga korban salib harus segera di turunkan.
HapusTerdesak oleh waktu dan untuk mempercepat proses kematian orang-orang Yahudi ingin segera memastikan kematian dengan cara “mematahkan kaki”, yaitu meremukkan kaki dengan batas tempurung ke bawah.
“Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan”. (Yoh 19: 31).
Tetapi giliran Yesus, para serdadu romawi ternyata tidak mematahkan kakinya, sebab mereka menyangka Yesus telah mati.
“Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya” (Yoh 19: 33).
“Pilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati maka ia memanggil kepada serdadu dan menayakan kepadanya benarkah Yesus sudah mati” (Markus 15: 44).
“TUHAN melindungi semua tulangnya, tidak ada satu tulang pun akan patah," (Mazmur 34: 21) Jika anda di atas merujuk pada nubuat Daud boleh dong ane juga.. hehehe.. Dalam nubuatan itu dikatakan tidak ada tulang yang patah.
Jadi benarkah Yesus telah mati di kayu salib, berdasarkan catatan sejarah dan tinjauan sains, umumnya orang yang di salib baru mengalami kematiannya, minimal 2 hari. Kematian tersebut bisa terjadi karena :
1. Infeksi, dipakunya tangan dan kaki pada kayu membuka peluang masuknya kuman kedalam tubuh, dan akan meyebar keseluruh tubuh. Proses kematian karena infeksi akan berlangsung 2 – 3 hari.
2. Kematian di salib terjadi karena kelaparan dan kehausan. Proses ini biasanya berlangsung 6 – 7 hari.
Dengan demikian waktu 1 hari tidaklah cukup untuk membuat Yesus meninggal di kayu salib.
Disisi lain karena mengira Yesus sudah mati itulah seorang prajurit menikam lambungnya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air (Yoh 19: 34). MUNGKINKAH ORANG YANG SUDAH MATI MENGALIRKAN DARAH KARENA TERKENA TIKAMAN ?. Penelaahan yang cermat dan objektif terhadap ayat-ayat diatas membuktikan bahwa saat itu Yesus belum meninggal. Ia hanya pingsan dan kondisi pingsan itulah yang dilihat para serdadu sebagai kondisi mati.
Dalam Quran surat Annisa Ayat 157: “Wa qoulihim inna Qotalnal masiikha ‘isa ibnu maryama rasulullah, WAMA QOTALUUHU, WAMA SHOLABUUHU WALAKIN SYUBBIHALAHUM” artinya, “Dan karena ucapan mereka (Kaum Yahudi), Sesungguhnya kami telah membunuh Isa bin Maryam, Utusan Allah. Mereka (kaum Yahudi) tak membunuh Dia (Isa Ibnu maryam), dan tak menyebabkan dia (Isa Ibnu Maryam) mati pada kayu palang, melainkan ditampakkan kepada mereka (kaum Yahudi) seperi demikian adanya (seolah-olah benar-benar telah mati).
Selanjutnya, “Wainnaladzii nakhtalafuufiihi lafii syakkimminhu, maalahum bihii min ‘ilmin illat tiba’adz dzonn, wama qotaluuhu yaqiinan” artinya “Sesungguhnya orang-orang (kaum Yahudi dan kaum Nasrani) yang berselisih tentang itu (peristiwa tentang penyaliban Isa ibnu Maryam yang telah dilakukan oleh kaum Yahudi) mereka berada dalam kebimbangan. Mereka tak mempunyai penggetahuan tentang itu (masalah hidup dan matinya Isa Ibnu Maryam pada kayu palang) selain hanya mengikuti dugaan, dan mereka (kaum Yahudi) tak membunuh dia (Isa Ibnu Maryam) dengan yakin”. (Tolong diingat di sini tidak ada kata ganti yang digunakan untuk orang lain/orang ketiga, tetapi kepada mereka kaum yahudi dan Isa Ibnu Maryam)
C. Penulis menulis....
BalasHapusPilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka iya memanggil kepada serdadu dan menanyakan benarkah Yesus sudah mati.” (Markus 19:33)
Ini nih yg disebut BIADAB bin JAHANAM!!!
Rupanya MUSLIM sering menuduh Alkitab di tambahi oleh tangan orang, ternyata pelakunya adalah MUSLIM sendiri!
Bawa Alkitab atau Kitab Injil yg mencatat Injil Markus ada Pasal 19 bahkan sampai ayat 33!!!
Buka ke Publik!
Memalukan!!!
Untuk yang ini ane mohon maaf karena ada salah penulisan ayat, Postingan ane di atas.
HapusTetapi ketika mereka sampai pada Yesus dan melihat ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya. (Yoh 19:33)
Pilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka iya memanggil kepada serdadu dan menanyakan benarkah Yesus sudah mati.” (Markus 19:33)
Rupanya ane salah memasukan angka, malah ngikutin angka surat atasnya, yang ane maksud adalah MARKUS 15:44. Mohon maaf akan di perbaiki, penulis sebagai manuisa sangat wajar bila melakukan kesalah, terimakasih atas koreksinya. Sekali lagi, ane tidak pernah ada niat menambahkan AYAT PADA ALKITAB.
D. Penulis menulis :
BalasHapusYohanes 19:38 (TB) Sesudah itu Yusuf dari Arimatea — ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi — meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
Rupanya Yusuf salah satu murid Yesus dan beberapa orang lainnya, masih melihat tanda- tanda kehidupan pada tubuh Yesus, sehingga dia meminta kepada Pilatus untuk menurunkan jenazah Yesus dengan sembunyi- sembunyi karena takut pada orang Yahudi.
Bukan hanya sekali penulis ini "MERUBAH" ayat Alkitab, ini sudah kali kedua!
Dimanakah ada tertulis di ayat Alkitab tersebut bahwa Yesus masih hidup?!
Jelas dalam ayat Alkitab tersebut tertulis MAYAT Yesus!
Lalu, Yusuf tidak menurukan mayat Yesus secara sembunyi2!
Ini sudah kali ketiga, penulis merubah ayat Alkitab!
Bacalah ayat Alkitab dgn benar, apa penulis tidak bisa membaca??
Yohanes 19:38 (TB) Sesudah itu Yusuf dari Arimatea — ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi-meminta kepada Pilatus.
Artinya adalah Yusuf secara sembunyi2 dari orang Yahudi pergi menemui Pilatus untuk memohon ijin menurunkan mayat Yesus.
Karena orang Yahudi tahu, bahwa Yusuf adalah pengikut Yesus, Yusuf takut dihukum dan disalibkan seperti Yesus.
Sama seperti Petrus, yg menyangkal Yesus krn takut setelah diteriaki oleh orang2 Yahudi.
Penulis menulis, "sehingga dia meminta kepada Pilatus untuk menurunkan jenazah Yesus dengan sembunyi- sembunyi karena takut pada orang Yahudi".
Artinya berbeda setelah penulis, merubah ayat Alkitab! Yaitu, bahwa Yusuf menurunkan mayat Yesus secara sembunyi2?!
Logikanya!
Bagaimana bisa menurunkan mayat secara sembunyi2?! Dengan penjagaan prajurit Romawi dan ahli taurat?!
Apalagi tanpa ijin Pilatus?
Logika bodoh!!!
Jika ada terpidana mati di eksekusi di Nusa Kambangan, dengan penjagaan ketat. Apakah mungkin bagi seseorang utk masuk
Mengambil mayat terpidana tersebut dgn sembunyi?!
Benar2 BODOH!!!
Silahkan buka Alkitab terejmah tahun 1974, atau jika tidak ada silahkan buka di web alkitab online “jesoes”. Apakan ane atau SIAPAKAH YANG MERUBAH ALKITAB? JIKA ALKITAB ANDA BERBEDA DENGAN AYAT YANG ANE TULIS, HARUS DI PERTANYAKAN, ALKITAB MANA YANG ASLI? ATAU ALKITAB MANA YANG DI TAMBAH? DAN SIAPAKAH YANG MERUBAH?
HapusRupanya anda terpatok pada kata "MAYAT", Kita analogikan, jika anda sedang berjalan dengan teman anda, dan melihat kucing becucuran darah di pojokan, dan teman anda mengatakan "itu ada mayat kucing." tanpa memeriksanya anda percaya dan segera meninggalkan mayat tersebut, tetapi tak lama kucing itu hidup dan berjalan. Selamanya anda dan teman anda akan menganggap kucing itu adalah mayat. Kesimpulannya, kata Mayat merupakan sudut pandang dari penulis injil yohanes. Karena dalam injil banyak terdapat satu pristiwa tapi berbeda sudut pandang. Seperti Peristiwa "penyaliban Yesus" dalam surat Matius 27:45 tidak ada di katakan kata MAYAT, berbeda dengan Yoh 19:38.