Jumat, 04 September 2015

YESUS (ISA a.s) DALAM INJIL DAN QURAN

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang

Terdapat banyak pendapat di antara pakar agama, baik Kristen dan Islam mengenai bagaimana akhir cerita Yesus atau Nabi Isa a.s. Pasalnya terdapat pemahaman yang sangat berbeda antara Islam dan Kristen dalam masalah ini. Kristen mengimani jika Yesus mati di kayu salib sebagai Tuhan untuk penebusan dosa umat manusia, sedangkan Islam mengimani bahwa Yesus atau Isa a.s adalah seorang Nabi utusan Allah untuk membimbing kaum Bani Israil dan tidak mati di kayu salib. Perbedaan ini menurut penulis sangat penting, melihat siapa yang salah berarti telah salah pula keimanannya, terutama bagi umat Kristen yang telah menuhankan Yesus (Isa a.s).

Pertanyaannya, Apakah Yesus adalah Tuhan yang mati di kayu salib? Atau Isa a.s adalah seorang Nabi yang tidak mati di kayu salib? Penulis akan membahas masalah ini dengan merujuk pada Injil, Quran, buku tafsir, dan pendapat para ahli.

Sebelum lebih dalam ke topik pembahasan kita fahami dulu apa itu Hukum Salib secara harifah. Ada beberapa proses yang harus di jalani agar seorang tersangka dapat di sebut telah di hukum salib.

-Awalnya, tersangka di ikat dan di borgol pada tiang setinggi 60 cm, dalam posisi membungkuk, tersangka akan didera dengan cambuk yang di ujungnya diperkuat dengan batu, timah, atau tulang punggung binatang. Orang Yahudi dan Romawi memiliki perbedaan dalam deraan atau cambukan ini, yahudi hanya boleh mendera di bagian punggung kiri dan kanan serta dada, dan tidak boleh lebih dari 40 deraan. Romawi lebih sadis lagi dengan bebas mendera dimana saja dan boleh melakukan berapa kali pun.

-Selanjutnya si tersangka di arak dipaksa membawa kayu palang dengan lobang di tengahnya ke tempat eksekusi. Di tempat eksekusi telah terdapat tiang vertikal yang ujungnya di buat lebih kecil sehingga kayu palang yang di bawa tersangka bisa masuk.

-tersangka di baringkan, pergelangan tangan dan kakinya di paku pada salib. Ada sebatang kayu kecil pada tiang di bawah kaki atau pantat untuk menahan berat badan dengan tujuan agar tangan yang di paku tidak sobek.

- Setelah di salib, tersangka akan di cek apa sudah mati atau belum, dan biasanya dengan cara mematahkan kakinya.

-Setelah di pastikan mati, Jenazah lalu di kuburkan. Namun bagi yang tidak punya makan, mayatnya akan dibiarkan membusuk atau dibiarkan dimakan serangga dan binatang buas.

YESUS DI SALIB DALAM INJIL


  • PENYALIBAN


Markus 15:33-34
33. Pada jam duabelas, kegelapan meliputi daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.
34. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring : “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” yang berarti Allah Ku, Allah Ku, mengapa engkau meninggalkan aku?

Dari ayat yang dikutip dalam injil tersebut di sebutkan bahwa terjadi suatu fenomena dimana langit menjadi gelap pada jam 12 siang. Terdapat pula kata yang menyebutkan “daerah itu” yang berarti Yesus telah ada dan disalibkan saat jam 12.

Pada jam 3 sore,Yesus berseru dengan suara yang nyaring “Allah Ku, Allah Ku, mengapa engkau meninggalkan aku?” ayat tersebut memuktikan ketidak berdayaan Yesus sebagai manusia. Logikanya, apa mungkin jika Yesus adalah Tuhan meminta pertolongan kepada Tuhan yang lainnya?


  • PENURUNAN DARI KAYU SALIB


Datanglah orang- orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang- orang yang disalib tersebut dipatahkan dan mayar- mayatnya diturunkan. (Yoh 19:31)

Saat itu korban yang di hukum salib berjumlah 3 orang termasuk Yesus di dalamnya. Orang- orang yahudi memimta kepada Pilatus sebagai eksekutor untuk mematahkan kaki para tersangka agar proses kematiannya di percepat. Tapi dengan kehendak Allah SWT, saat giliran Yesus akan di patahkan kakinya terdapat suatu keajaiban, dimana yesus terpingsan dan kondisinya “menyerupai orang yang telah mati’. Dalam injil tertulis.

Tetapi ketika mereka sampai pada Yesus dan melihat ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya. (Yoh 19:33)

Pilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka iya memanggil kepada serdadu dan menanyakan benarkah Yesus sudah mati.” (Markus 19:33)

Sesudah itu Yusuf dari Arimatea ia murid Yesus tetapi sembunyi- sembunyi karena takut kepada orang- orang Yahudi meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkannya. (Yoh 19:38)

Rupanya Yusuf salah satu murid Yesus dan beberapa orang lainnya, masih melihat tanda- tanda kehidupan pada tubuh Yesus, sehingga dia meminta kepada Pilatus untuk menurunkan jenazah Yesus dengan sembunyi- sembunyi karena takut pada orang Yahudi. Penurunan jenazah tersangka salib bisa di katakan tersegasa- gesa melihat para algojo melewatkan proses untuk mematahkan kaki Yesus. Fakta logisnya, saat di turunkan jenazah Yesus berkisar pukul 15.00 atau jam 3 sore pada hari jumat, sedangkan pada pukul 17.30 jenazah harussudah diturunkan karena akan memasuki hari sabat atau hari suci di hari sabtu. Dalam umat Yahudi pergantian hari tidak pukul 00.00, melainkan saat magrib sekitar pukul 17.30. Dengan sisa waktu sekitar 2 jam 30 menit mereka menurunkan jenazah.


  • PENGUBURAN YESUS
Sebelum masuk dalam bahasan, kita ketahui dulu bagaimana bentuk kuburan Yahudi. Berbeda dengan Islam yang menanam atau memasukan jenazah pada tanah dengan ukuran 2x1 dan dalam 2 meter, Yahudi mengubur jenazah dengan diletakan di atas batu yang ada di dalam ruang kubur terletak di gua ataupun yang sengaja di buat berbentuk tempurung berpintu (gua buatan).

Mereka mengambil mayat Yesus mengapaninya dengan kain lanen itu. Lalu ia membaringkan dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu kepintu kubur itu. (Markus 16:46)

Pada saat diturunkan dari salib, masih dalam hari yang sama, Yesus langsung di kuburkan. Namun rupanya beberapa orang telah sembunyi- sembunyi memasuki makam Yesus karena masih melihat kehidupan pada raga Yesus.

Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula- mula datng waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak dan membubuhi dengan rempah- rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yoh 19.40)

Setelah lewat hari sabat, Maria Maghdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah- rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. (Markus 16:1)

Jika dilihat secara biasa memang tidak ada hal yang janggal dari keempat ayat di atas, Yoh 19:38, Markus 16:46, Yoh 19:40, Markus 19:1. Namun bila di kaji dengan seksama menggunakan beberapa pendekatan secara kritis maka bisa di simpulkan kronologis penyaliban Yesus.

= Yusuf menurunkan jenazah Yesus dari kayu salib pada jam 15.00 (jam 3 sore), dan menguburkan Yesus sebelum masuk hari sabat yang berarti sebelum maghrib atau sebelum malam tiba.
= Malam harinya, Nikodemus datang ke kubur dengan membawa minyak mur dan gaharu, lalu mengkafani Yesus dengan kain lenan.
= Pada hari setelah hari Sabat yang berarti minggu pagi, Maria Maghdalena dan teman- temannya membawa rempah- rempah ke kuburan Yesus.

Logikanya, untuk apa Maria Maghdalena datang ke makam Yesus pada pagi hari dengan membawa minyak rempah- rempah? Padahal jenazah Yesus sudah diberi rempah- rempah oleh Yusuf Arimatea dan Nikodemus serta telah dikafani?

Jawabannya sangat mudah, datangnya wanita- wanita tersebut pada dua hari setelah pemakaman Yesus tidak lain untuk mengobati luka Yesus, mengingat rempah- rempah dan minyak Mur berfungsi sebagai obat untuk luka. (silahkan cek google mengenai manfaat minyak Mur)


  • YESUS KELUAR KUBUR SENDIRI DAN BUKTI BELIAU MASIH HIDUP


Hal ini merupakan kejadian paling penting, karena membuktikan bahwa Yesus tidak mati di kayu salib. Dan Yesus keluar dari kuburnya sendiri dan sangat pagi

Pada hari pertama minggu itu, pagi- pagi benar ketia hari masih gelap, pergilah Maria Maghdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambildari kubur. (Yoh 20:1)

Perhatikan ayat di atas, yakni Maria datang ke kubur pagi sekali, bahkan di gambarkan saat itu langit masih gelap. Namun ternyata pintu kuburan yesus telah terbuka. Berarti bisa di simpulkan bahwa Yesus keluar dari kubur saat tengah malam, atau menjelang subuh, atau saat subuh. Melihat malam adalah saat- saat yang tepat untuk melarikan diri. Jika menalar Yesus sudah mati, dan bangkit dalam bentuk roh, mustahil Yesus harus membuka pintu kubur, karena roh akan dengan mudah menembus benda mati.

Pada saat itu Maria Maghdalena menyangka jenazah Yesus telah di curi, dan menangis karena Maria mengetahui jika Yesus belum mati.Yesus pun melihat Maria yang telah menangis dan bercakap.

Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepadanya: “Tuan, jikalau tuan mengambil Dia, katakan kepadaku, dimana tuan meletakan Dia, supaya aku bisa mengambilnya.” (Yoh 20:15)

Lagi- lagi bukti Maria mengetahui bahwa Yesus belum mati karena mengucapkan kata “dimana tuan meletakan Dia”, jika telah wafat seharusnya Maria mengatakan “dimana tuan meletakan jenazahnya, atau mayatnya.?”. Dalam tulisan yang lainnya Maria berkata “supaya aku bisa mengambilnya.” Logikanya, untuk apa mengambil jenazah Yesus jika telah tidak bernyawa? Dan jikalau telah mati seharusnya Maria berkata “supaya aku bisa melihatnya.”

Dalam surat Yoh 20:15, terbukti jika Maria tidak mengenal Yesus dan menyangka Yesus adalah seorang tukang penjaga taman. Bisa disimpulkan bahwa yesus telah menyamar atau bersembunyi. Akan timbul pertanyaan, untuk apa Yesus menyamar? Jawabannya karena Yesus takut diketahui orang- orang Yahudi karena telah keluar dari kubur. Timbul pertanyaan lagi, mengapa Yesus harus takut? Jika seandainya Yesus bangkit dalam bentuk Roh, tentu saja Yesus tidak harus menyamar dan takut karena mana mungkin manusia bisa menyakiti roh orang yang telah mati dan memiliki raga. Jawabannya karena Yesus masih hidup dan memiliki raga, Yesus takut jika orang- orang Yahudi menemukannya, Dia akan ditangkap dan mencoba membunuhnya lagi. Hal ini sama percis seperti Yusuf Arimatea yang sembunyi- sembunyi menurunkan jenazah Yesus karena takut diketahui orang- orang Yahudi.

Setelah Maria mengetahui bahwa yang disangkanya penjaga taman ternyata adalah Yesus, Maria sangat bergembira sehingga ingin memeluk atau merangkul Yesus, namun yesus melarangnya.
Kata Yesus kepadanya : “Janganlah Engkau memegang Aku,...” (Yoh 20:17)

Mengapa Yesus menolak dan melarang Maria menyentuhnya? Karena saat itu di tubuh Yesus masih terdapat luka, baik luka salib dan luka deraan. Jadi sangat wajar jika Yesus melarang Maria menyentuh tubuhnya, karena jika di sentuh Yesus akan merasa kesakitan. Hal itu sangat berbahaya, karena bisa saja Yesus berteriak karena kesakitan dan bisa membongkar penyamarannya, atau akan terlihat aneh dan mencurigakan jika Maria merangkul seorang penjaga taman.


  • YESUS KEMBALI MENEMUI MURIDNYA


Setalah Yesus keluar dari kubur dan bertemu dengan Maria Maghdalena, Yesus lantas menemui muridnya.

Dan sementara mereka bercakap- cakap tentng hal- hal itu, Yesus tiba- tiba berdiri ditengah- tengh mereka dan berkata kepada mereka : “Damai sejahtra bagi kamu!” (Lukas 24:36)
Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat Hantu. (Lukas 24:37)

Sangkaan Murid- murid Yesus telah melihan hantu harus dikaji secara mendalam. Dalam kebudayaan Asia, Eropa, dan Afrika hantu memiliki makna berbeda tapi dengan konsep dan inti yang sama. Hantu diidentikan dengan seorang yang gentayangan yakni orang yang mati kemudian bangkit kembali. Jadi wajar saja mereka menyebut Yesus sebagai hantu karena dalam benak mereka Yesus sudah benar- benar mati. Dengan kejadian ini lantas Yesus membantah bahwa dirinya bukanlah hantu atau berbentuk roh, melainkan manusia sama seperti murid- muridnya.

“Lihatlah tangan Ku dan kaki Ku: Aku sendirilah ini, rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada ku.” (Lukas 24:39)
Sambil berkata demikian, Dia memperlihatkan tangan dan kakinya kepada mereka (Lukas 24:40)

Terbukti Yesus belum mati bukan hantu dan bukan berbentuk roh, dengan meyakinkan Muridnya dengan menyuruh meraba bahwa Yesus masiih memiliki daging dan tulang. Lantas kenapa Yesus memperlihatkan kaki dan tangannya? Yesus berhendak memperlihatkan bekas salibnya kepada murid- muridnya.

Itulah kiranya fakta mengenai penyaliban Yesus dalam injil, dan dapat di simpulkan bahwa YESUS TIDAKLAH MATI DI KAYU SALIB!! Sedangkan dalam ajaran lainnya, masih dalam injil.

Mungkin ada yang bertanya, “Bagaimanakah orang mati dihidupkan kembali? Tubuh yang bagaimanakah yang diberi kepada mereka, sesudah mereka dihidupkan kembali?”... (1 Korintus 35)
Begitu halnya nanti dengan orang- orang mati yang dihidupkan kembali. Tubuh yang dikubur itu adalah tubuh yang bisa busuk, TETAPI TUBUH YANG DIHIDUPKAN KEMBALI, ADALAH TUBUH YANG TIDAK BISA RUSAK. (1 Korintus 42)

Pada waktu tubuh itu dikuburkan, tubuh itu buruk dan lemah, tetapi PADA WAKTU IA DIHIDUPKAN KEMBALI IA ADALAH TUBUH YANG KUAT. (1 Korintus 43)

Pada waktu dikuburkan, tubuh itu tubuh dari dunia, tetapi setelah hidup kembali, maka TUBUH ITU TUBUH YANG DIBERI OLEH ROH ALLAH. Ada tubuh dari dunia, ada juga tubuh yang dari Allah. (1 Korintus 44)

Mengkaji hal ini tentu saja akan mendapatkan banyak kontradiksi, mengenai kebangkitan setalah mati yang seharusnya berbentuk roh atau tubuh yang diberi Allah. Dalam kajian di atas, dapat dilihat bahkan INJIL MENOLAK KEMATIAN YESUS sebagai penebusan dosa.

ISA a.s (YESUS) DALAM ISLAM

Paparan di atas merupakan suatu pembahasan Yesus (Isa a.s) menurut Injil, dan umat Islam tidak wajib mengimani, karena hanya kepada Al-Quran lah umat Islam harus berpedoman. Merujuk pada Al Quran yang berisi firman Allah SWT, Islam pun telah mengisahkan tentang nabi Isa a.s atau Yesus.

“dan lantaran perkataan mereka yang mengatakan : Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al-Masih anak Maryam Rasul Allah. Padahal sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka. Sesungguhnya orang- orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa a.s, benar- benar dalam keragu- raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin yang mereka bunuh itu adalah Isa” (An- Nisa 157)

Prof.Dr.KH.Hasbullah Bakry, SH. Dalam bukunya “ Isa dalam Al-Qur`an, Muhammad Dalam Bibel” ( Firdaus ), cetakan 8 hal 45 dan 47 menyatakan penafsirannya tenteng QS. An-Nisa/4:157.

Kalimat “Ma Qotaluhu wama sholabuhu” yang berarti : “mereka tidak khusus membunuhnya dan tidak menyalibnya” haruslah diartikan sebagai penguat (kalimat) satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa dengan jalan apa saja (di sini membunuh berarti umum). Ma sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan penyaliban tetapi hanya terserupa saja sebagai penyaliban.

Kembali ke konteks awal mengenai Hukum Salib, yang menyebutkan bahwa Hukum Salib merupakan salah satu cara MENGHUKUM MATI, dimana para tersangkanya HARUS MATI DI KAYU SALIB. Jadi jika tersangka tidak mati, bisa di bilang dia tidak di salib. Dan dalam Quran telah sangat jelas di sebutkan “Ma Qotaluhu wama sholabuhu” DIA TIDAK TEBUNUH DAN TIDAK DISALIB, “Ma sholabuhu” MELAINKAN HANYA DISERUPAKAN DEMIKIAN.


Wallahu a’lam bishawab..

8 komentar:

  1. Buat Penulis, pelajari dulu sebelum berlogika.

    Baiklah, ane akan menulis sanggahan logika penulis.

    Fokus pada kematian Yesus.

    A. Penulis menulis....

    "Pada jam 3 sore,Yesus berseru dengan suara yang nyaring “Allah Ku, Allah Ku, mengapa engkau meninggalkan aku?” ayat tersebut membuktikan ketidak berdayaan Yesus sebagai manusia.
    Logikanya, apa mungkin jika Yesus adalah Tuhan meminta pertolongan kepada Tuhan yang lainnya?"

    Seruan Yesus memiliki tujuan :

    1. Yesus menggenapi apa yg tertulis di dalam Nubuatan Daud. Yesus mengutip Mazmur Daud....

    Baca :

    - Mazmur 22:1 (TB) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud. (22-2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

    2. Yesus menggenapi perkataan-Nya mengenai cara dan kematian-Nya sendiri.

    Baca :

    - Lukas 24:46 (TB) Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,

    - Yohanes 12:32-33 (TB) dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
    Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

    - Matius 26:39 (TB) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

    Yesus, harus tunduk kepada Kehendak Bapa, bahwa Yesus harus mati utk menebus dosa manusia, agar Cawan Murka Allah tidak turun atas manusia berdosa dan yg tidak percaya Yesus.

    Baca :

    - Matius 20:22, 28 (TB) Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
    sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

    3. Yesus menggenapi kehendak Allah.

    Filipi 2:6-8 (TB) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
    melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
    Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Sudah Jelas Tong??











    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Mazmur 22:1 termasuk kedalam perjanjian lama. Mazmur 22 merupakan mazmur ratapan pribadi yang sedang mengalami kesesakan. Raja Daud percaya bahwa Tuhan (YHWH) sebagai Allah pengasih, Allah yang mendengar dan memperhatikan serta terlibat dalam kehidupan umat-Nya. (sumber: Wikipedia) Oke kita mengacu mada pendapat anda jika Yesus menggenapi Nubuat Daud. Jika kita telaah mazmur 21-23 nubuat Daud menunjukan Manusia, bukan untuk Tuhan. Jika manusia yang berseru dan memohon pada Tuhan itu sangat wajar. Berbeda kedudukannya jika Yesus adalah Tuhan yang memohon pada Tuhan. Jadi apakah Yesus Tuhan? Atau Mengapa anda menganggap Yesus Tuhan? Jika Yesus Tuhan, siapakah Bapa? Akan lebih panjang lagi kan. Tapi itulah faktanya, karena Yesus tidak pernah medakwa SECARA JELAS DAN PASTI bawa dirinya Tuhan.

      2. Lukas 24:46 dalam kitab manakan tertulis hal demikian?

      Yohanes 12:32-33 Berkisah tentang kepasrahan Yesus yang terdesak karena di kejar2 dan akan di bunuh oleh bangsa yahudi dan romawi, Dalam acara jamuan terakhir yesus memberkati semua muridnya. Yesus tidak bisa melawan karena pengikutnya saat itu sangat sedikit di banding prajurit romawi. Wajar jika Yesus meramalkan kematiannya karena beliau telah terkepung olehsebab pengkhianatan yudas. Seperti yang tertulis dalam Matius 26:38 "Kata-Nya kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih dan rasanya seperti akan mati. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku.”"

      Yesus bahkan sangat ketakutan hingga mengajak Petrus dan kedua anak Zebedeus untuk berjaga. Logikanya, mengapa TUHAN harus takut oleh Bangsa Romawi yang notabenya adalah MANUSIA?

      3. Matius 20:22-28 Mengenai permohonan Seorang ibu yang meminta Yesus berjanji agar kedua anaknya berada di sebelah Yesus di Kerajaan Surga kelak. Dan dalam ayat tersebut di katakana “BAHWA YANG BERKEHENDAK MENENTUKAN SIAPA SAJA YANG BERADA DI SURGA ADALAH BAPA.”

      Jika di bandingkan dengan Nabi Muahammad SAW, hal yang sama sering terjadi. Salah satunya:
      "Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)

      Jika melihat yang terjadi antara Yesus dan Muhammad terdapat banyak kesamaan, Sebagai Rasul atau Utusan Allah/Bapa untuk mengajak manusia menyembah-Nya.Dan bukankah semua nabi yang di utus memang selalu taat dan menggenapi kehendak Allah? Seperti Abraham yang taat dan rela menyembelih anak yang sangat Dia cintai. Pertanyaannya jika Yesus adalah Tuhan mengapa Dia tidak bisa berkehendak terhadap Surga? Jika Yesus dan Bapa satu pribadi, mengapa hanya Bapa saja yang bisa berkehendak?

      Hapus
  2. B. Penulis menulis....

    dimana yesus terpingsan dan kondisinya “menyerupai orang yang telah mati’. Dalam injil tertulis.

    Sanggahan ane....

    1. Yesus benar2 di Salibkan dan MATI

    Baca :

    - Yohanes 19:31 (TB) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

    Perhatikan! Bahwa pada saat peristiwa Yesus di Salibkan, ada Prajurit Romawi dan Orang2 Yahudi dan Ahli Taurat yg menyaksikan dan menunggu sampai Yesus benar2 mati.
    Apakah penggunaan kata "mayat" adalah utk orang pingsan? Sejak kapan?

    Baca :

    - Yohanes 19:33-34 (TB) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Di ayat tsb, Apakah Yesus Pingsan?
    Prajurit Roma melihat bahwa Yesus telah benar2 mati!

    Jika Ahli Taurat masih bisa salah krn awam, tetapi seorang prajurit yg sering melakukan tugas berperang, pasti sangat tahu membedakan orang mati dan orang pingsan!.

    Dan utk memastikannya, Prajurit MENIKAM lambung Yesus!
    Darah dan Air adalah bukti bahwa Yesus telah benar2 mati!

    Meskipun logika penulis mengelabui Firman TUHAN, dgn menyebut Yesus Pingsan... Jika Yesus Pingsan pun pasti akan MATI jika di tombak!

    Mau penulis ane tombak pake tombak "Pillum" Romawi?
    Buat bukti aja penulis pasti mati ga, setelah disiksa lalu ane tombak?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yohanes 19:31 Menceritakan tentang penyaliban Yesus, Penyaliban dilaksanakan pada hari jumat, sedangkan pada hari sabtu merupakan hari suci sabat sehingga korban salib harus segera di turunkan.

      Terdesak oleh waktu dan untuk mempercepat proses kematian orang-orang Yahudi ingin segera memastikan kematian dengan cara “mematahkan kaki”, yaitu meremukkan kaki dengan batas tempurung ke bawah.

      “Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan”. (Yoh 19: 31).

      Tetapi giliran Yesus, para serdadu romawi ternyata tidak mematahkan kakinya, sebab mereka menyangka Yesus telah mati.

      “Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya” (Yoh 19: 33).

      “Pilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati maka ia memanggil kepada serdadu dan menayakan kepadanya benarkah Yesus sudah mati” (Markus 15: 44).

      “TUHAN melindungi semua tulangnya, tidak ada satu tulang pun akan patah," (Mazmur 34: 21) Jika anda di atas merujuk pada nubuat Daud boleh dong ane juga.. hehehe.. Dalam nubuatan itu dikatakan tidak ada tulang yang patah.

      Jadi benarkah Yesus telah mati di kayu salib, berdasarkan catatan sejarah dan tinjauan sains, umumnya orang yang di salib baru mengalami kematiannya, minimal 2 hari. Kematian tersebut bisa terjadi karena :
      1. Infeksi, dipakunya tangan dan kaki pada kayu membuka peluang masuknya kuman kedalam tubuh, dan akan meyebar keseluruh tubuh. Proses kematian karena infeksi akan berlangsung 2 – 3 hari.
      2. Kematian di salib terjadi karena kelaparan dan kehausan. Proses ini biasanya berlangsung 6 – 7 hari.
      Dengan demikian waktu 1 hari tidaklah cukup untuk membuat Yesus meninggal di kayu salib.

      Disisi lain karena mengira Yesus sudah mati itulah seorang prajurit menikam lambungnya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air (Yoh 19: 34). MUNGKINKAH ORANG YANG SUDAH MATI MENGALIRKAN DARAH KARENA TERKENA TIKAMAN ?. Penelaahan yang cermat dan objektif terhadap ayat-ayat diatas membuktikan bahwa saat itu Yesus belum meninggal. Ia hanya pingsan dan kondisi pingsan itulah yang dilihat para serdadu sebagai kondisi mati.

      Dalam Quran surat Annisa Ayat 157: “Wa qoulihim inna Qotalnal masiikha ‘isa ibnu maryama rasulullah, WAMA QOTALUUHU, WAMA SHOLABUUHU WALAKIN SYUBBIHALAHUM” artinya, “Dan karena ucapan mereka (Kaum Yahudi), Sesungguhnya kami telah membunuh Isa bin Maryam, Utusan Allah. Mereka (kaum Yahudi) tak membunuh Dia (Isa Ibnu maryam), dan tak menyebabkan dia (Isa Ibnu Maryam) mati pada kayu palang, melainkan ditampakkan kepada mereka (kaum Yahudi) seperi demikian adanya (seolah-olah benar-benar telah mati).

      Selanjutnya, “Wainnaladzii nakhtalafuufiihi lafii syakkimminhu, maalahum bihii min ‘ilmin illat tiba’adz dzonn, wama qotaluuhu yaqiinan” artinya “Sesungguhnya orang-orang (kaum Yahudi dan kaum Nasrani) yang berselisih tentang itu (peristiwa tentang penyaliban Isa ibnu Maryam yang telah dilakukan oleh kaum Yahudi) mereka berada dalam kebimbangan. Mereka tak mempunyai penggetahuan tentang itu (masalah hidup dan matinya Isa Ibnu Maryam pada kayu palang) selain hanya mengikuti dugaan, dan mereka (kaum Yahudi) tak membunuh dia (Isa Ibnu Maryam) dengan yakin”. (Tolong diingat di sini tidak ada kata ganti yang digunakan untuk orang lain/orang ketiga, tetapi kepada mereka kaum yahudi dan Isa Ibnu Maryam)

      Hapus
  3. C. Penulis menulis....

    Pilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka iya memanggil kepada serdadu dan menanyakan benarkah Yesus sudah mati.” (Markus 19:33)

    Ini nih yg disebut BIADAB bin JAHANAM!!!

    Rupanya MUSLIM sering menuduh Alkitab di tambahi oleh tangan orang, ternyata pelakunya adalah MUSLIM sendiri!

    Bawa Alkitab atau Kitab Injil yg mencatat Injil Markus ada Pasal 19 bahkan sampai ayat 33!!!
    Buka ke Publik!

    Memalukan!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk yang ini ane mohon maaf karena ada salah penulisan ayat, Postingan ane di atas.

      Tetapi ketika mereka sampai pada Yesus dan melihat ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya. (Yoh 19:33)

      Pilatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka iya memanggil kepada serdadu dan menanyakan benarkah Yesus sudah mati.” (Markus 19:33)

      Rupanya ane salah memasukan angka, malah ngikutin angka surat atasnya, yang ane maksud adalah MARKUS 15:44. Mohon maaf akan di perbaiki, penulis sebagai manuisa sangat wajar bila melakukan kesalah, terimakasih atas koreksinya. Sekali lagi, ane tidak pernah ada niat menambahkan AYAT PADA ALKITAB.

      Hapus
  4. D. Penulis menulis :

    Yohanes 19:38 (TB) Sesudah itu Yusuf dari Arimatea — ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi — meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.

    Rupanya Yusuf salah satu murid Yesus dan beberapa orang lainnya, masih melihat tanda- tanda kehidupan pada tubuh Yesus, sehingga dia meminta kepada Pilatus untuk menurunkan jenazah Yesus dengan sembunyi- sembunyi karena takut pada orang Yahudi.

    Bukan hanya sekali penulis ini "MERUBAH" ayat Alkitab, ini sudah kali kedua!
    Dimanakah ada tertulis di ayat Alkitab tersebut bahwa Yesus masih hidup?!

    Jelas dalam ayat Alkitab tersebut tertulis MAYAT Yesus!

    Lalu, Yusuf tidak menurukan mayat Yesus secara sembunyi2!
    Ini sudah kali ketiga, penulis merubah ayat Alkitab!

    Bacalah ayat Alkitab dgn benar, apa penulis tidak bisa membaca??

    Yohanes 19:38 (TB) Sesudah itu Yusuf dari Arimatea — ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi-meminta kepada Pilatus.

    Artinya adalah Yusuf secara sembunyi2 dari orang Yahudi pergi menemui Pilatus untuk memohon ijin menurunkan mayat Yesus.
    Karena orang Yahudi tahu, bahwa Yusuf adalah pengikut Yesus, Yusuf takut dihukum dan disalibkan seperti Yesus.
    Sama seperti Petrus, yg menyangkal Yesus krn takut setelah diteriaki oleh orang2 Yahudi.

    Penulis menulis, "sehingga dia meminta kepada Pilatus untuk menurunkan jenazah Yesus dengan sembunyi- sembunyi karena takut pada orang Yahudi".

    Artinya berbeda setelah penulis, merubah ayat Alkitab! Yaitu, bahwa Yusuf menurunkan mayat Yesus secara sembunyi2?!

    Logikanya!

    Bagaimana bisa menurunkan mayat secara sembunyi2?! Dengan penjagaan prajurit Romawi dan ahli taurat?!
    Apalagi tanpa ijin Pilatus?

    Logika bodoh!!!

    Jika ada terpidana mati di eksekusi di Nusa Kambangan, dengan penjagaan ketat. Apakah mungkin bagi seseorang utk masuk
    Mengambil mayat terpidana tersebut dgn sembunyi?!

    Benar2 BODOH!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan buka Alkitab terejmah tahun 1974, atau jika tidak ada silahkan buka di web alkitab online “jesoes”. Apakan ane atau SIAPAKAH YANG MERUBAH ALKITAB? JIKA ALKITAB ANDA BERBEDA DENGAN AYAT YANG ANE TULIS, HARUS DI PERTANYAKAN, ALKITAB MANA YANG ASLI? ATAU ALKITAB MANA YANG DI TAMBAH? DAN SIAPAKAH YANG MERUBAH?

      Rupanya anda terpatok pada kata "MAYAT", Kita analogikan, jika anda sedang berjalan dengan teman anda, dan melihat kucing becucuran darah di pojokan, dan teman anda mengatakan "itu ada mayat kucing." tanpa memeriksanya anda percaya dan segera meninggalkan mayat tersebut, tetapi tak lama kucing itu hidup dan berjalan. Selamanya anda dan teman anda akan menganggap kucing itu adalah mayat. Kesimpulannya, kata Mayat merupakan sudut pandang dari penulis injil yohanes. Karena dalam injil banyak terdapat satu pristiwa tapi berbeda sudut pandang. Seperti Peristiwa "penyaliban Yesus" dalam surat Matius 27:45 tidak ada di katakan kata MAYAT, berbeda dengan Yoh 19:38.

      Hapus