Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang
Terdapat banyak
pendapat di antara pakar agama, baik Kristen dan Islam mengenai bagaimana akhir
cerita Yesus atau Nabi Isa a.s. Pasalnya terdapat pemahaman yang sangat berbeda
antara Islam dan Kristen dalam masalah ini. Kristen mengimani jika Yesus mati
di kayu salib sebagai Tuhan untuk penebusan dosa umat manusia, sedangkan Islam
mengimani bahwa Yesus atau Isa a.s adalah seorang Nabi utusan Allah untuk
membimbing kaum Bani Israil dan tidak mati di kayu salib. Perbedaan ini menurut
penulis sangat penting, melihat siapa yang salah berarti telah salah pula
keimanannya, terutama bagi umat Kristen yang telah menuhankan Yesus (Isa a.s).
Pertanyaannya, Apakah
Yesus adalah Tuhan yang mati di kayu salib? Atau Isa a.s adalah seorang Nabi
yang tidak mati di kayu salib? Penulis akan membahas masalah ini dengan merujuk
pada Injil, Quran, buku tafsir, dan pendapat para ahli.
Sebelum lebih dalam ke
topik pembahasan kita fahami dulu apa itu Hukum Salib secara harifah. Ada
beberapa proses yang harus di jalani agar seorang tersangka dapat di sebut
telah di hukum salib.
-Awalnya, tersangka di
ikat dan di borgol pada tiang setinggi 60 cm, dalam posisi membungkuk,
tersangka akan didera dengan cambuk yang di ujungnya diperkuat dengan batu,
timah, atau tulang punggung binatang. Orang Yahudi dan Romawi memiliki
perbedaan dalam deraan atau cambukan ini, yahudi hanya boleh mendera di bagian
punggung kiri dan kanan serta dada, dan tidak boleh lebih dari 40 deraan.
Romawi lebih sadis lagi dengan bebas mendera dimana saja dan boleh melakukan
berapa kali pun.
-Selanjutnya si
tersangka di arak dipaksa membawa kayu palang dengan lobang di tengahnya ke
tempat eksekusi. Di tempat eksekusi telah terdapat tiang vertikal yang ujungnya
di buat lebih kecil sehingga kayu palang yang di bawa tersangka bisa masuk.
-tersangka di
baringkan, pergelangan tangan dan kakinya di paku pada salib. Ada sebatang kayu
kecil pada tiang di bawah kaki atau pantat untuk menahan berat badan dengan
tujuan agar tangan yang di paku tidak sobek.
- Setelah di salib,
tersangka akan di cek apa sudah mati atau belum, dan biasanya dengan cara
mematahkan kakinya.
-Setelah di pastikan
mati, Jenazah lalu di kuburkan. Namun bagi yang tidak punya makan, mayatnya
akan dibiarkan membusuk atau dibiarkan dimakan serangga dan binatang buas.
YESUS DI SALIB DALAM
INJIL
Markus 15:33-34
33. Pada jam duabelas, kegelapan meliputi daerah
itu dan berlangsung sampai jam tiga.
34. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan
suara nyaring : “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” yang berarti Allah Ku, Allah Ku,
mengapa engkau meninggalkan aku?
Dari ayat yang dikutip
dalam injil tersebut di sebutkan bahwa terjadi suatu fenomena dimana langit
menjadi gelap pada jam 12 siang. Terdapat pula kata yang menyebutkan “daerah
itu” yang berarti Yesus telah ada dan disalibkan saat jam 12.
Pada jam 3 sore,Yesus
berseru dengan suara yang nyaring “Allah Ku, Allah Ku, mengapa engkau
meninggalkan aku?” ayat tersebut memuktikan ketidak berdayaan Yesus sebagai
manusia. Logikanya, apa mungkin jika Yesus adalah Tuhan meminta pertolongan
kepada Tuhan yang lainnya?
- PENURUNAN DARI KAYU
SALIB
Datanglah
orang- orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-
orang yang disalib tersebut dipatahkan dan mayar- mayatnya diturunkan.
(Yoh 19:31)
Saat itu korban yang di
hukum salib berjumlah 3 orang termasuk Yesus di dalamnya. Orang- orang yahudi
memimta kepada Pilatus sebagai eksekutor untuk mematahkan kaki para tersangka
agar proses kematiannya di percepat. Tapi dengan kehendak Allah SWT, saat
giliran Yesus akan di patahkan kakinya terdapat suatu keajaiban, dimana yesus
terpingsan dan kondisinya “menyerupai orang yang telah mati’. Dalam injil
tertulis.
Tetapi
ketika mereka sampai pada Yesus dan melihat ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kakinya. (Yoh 19:33)
Pilatus
heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka iya memanggil kepada serdadu
dan menanyakan benarkah Yesus sudah mati.” (Markus 19:33)
Sesudah
itu Yusuf dari Arimatea ia murid Yesus tetapi sembunyi- sembunyi karena takut
kepada orang- orang Yahudi meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan
menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu
datanglah ia dan menurunkannya. (Yoh 19:38)
Rupanya Yusuf salah
satu murid Yesus dan beberapa orang lainnya, masih melihat tanda- tanda
kehidupan pada tubuh Yesus, sehingga dia meminta kepada Pilatus untuk
menurunkan jenazah Yesus dengan sembunyi- sembunyi karena takut pada orang
Yahudi. Penurunan jenazah tersangka salib bisa di katakan tersegasa- gesa
melihat para algojo melewatkan proses untuk mematahkan kaki Yesus. Fakta
logisnya, saat di turunkan jenazah Yesus berkisar pukul 15.00 atau jam 3 sore
pada hari jumat, sedangkan pada pukul 17.30 jenazah harussudah diturunkan
karena akan memasuki hari sabat atau hari suci di hari sabtu. Dalam umat Yahudi
pergantian hari tidak pukul 00.00, melainkan saat magrib sekitar pukul 17.30.
Dengan sisa waktu sekitar 2 jam 30 menit mereka menurunkan jenazah.
Sebelum masuk dalam
bahasan, kita ketahui dulu bagaimana bentuk kuburan Yahudi. Berbeda dengan
Islam yang menanam atau memasukan jenazah pada tanah dengan ukuran 2x1 dan
dalam 2 meter, Yahudi mengubur jenazah dengan diletakan di atas batu yang ada
di dalam ruang kubur terletak di gua ataupun yang sengaja di buat berbentuk
tempurung berpintu (gua buatan).
Mereka
mengambil mayat Yesus mengapaninya dengan kain lanen itu. Lalu ia membaringkan
dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya
sebuah batu kepintu kubur itu. (Markus 16:46)
Pada saat diturunkan
dari salib, masih dalam hari yang sama, Yesus langsung di kuburkan. Namun
rupanya beberapa orang telah sembunyi- sembunyi memasuki makam Yesus karena
masih melihat kehidupan pada raga Yesus.
Juga
Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula- mula datng waktu malam kepada
Yesus. Ia membawa campuran minyak dan membubuhi dengan rempah- rempah menurut
adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yoh 19.40)
Setelah
lewat hari sabat, Maria Maghdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-
rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
(Markus 16:1)
Jika dilihat secara
biasa memang tidak ada hal yang janggal dari keempat ayat di atas, Yoh 19:38,
Markus 16:46, Yoh 19:40, Markus 19:1. Namun bila di kaji dengan seksama
menggunakan beberapa pendekatan secara kritis maka bisa di simpulkan kronologis
penyaliban Yesus.
= Yusuf menurunkan
jenazah Yesus dari kayu salib pada jam 15.00 (jam 3 sore), dan menguburkan
Yesus sebelum masuk hari sabat yang berarti sebelum maghrib atau sebelum malam tiba.
= Malam harinya,
Nikodemus datang ke kubur dengan membawa minyak mur dan gaharu, lalu mengkafani
Yesus dengan kain lenan.
= Pada hari setelah
hari Sabat yang berarti minggu pagi, Maria Maghdalena dan teman- temannya
membawa rempah- rempah ke kuburan Yesus.
Logikanya, untuk apa
Maria Maghdalena datang ke makam Yesus pada pagi hari dengan membawa minyak
rempah- rempah? Padahal jenazah Yesus sudah diberi rempah- rempah oleh Yusuf
Arimatea dan Nikodemus serta telah dikafani?
Jawabannya sangat
mudah, datangnya wanita- wanita tersebut pada dua hari setelah pemakaman Yesus
tidak lain untuk mengobati luka Yesus, mengingat rempah- rempah dan minyak Mur
berfungsi sebagai obat untuk luka. (silahkan cek google mengenai manfaat minyak Mur)
- YESUS
KELUAR KUBUR SENDIRI DAN BUKTI BELIAU MASIH HIDUP
Hal ini merupakan
kejadian paling penting, karena membuktikan bahwa Yesus tidak mati di kayu
salib. Dan Yesus keluar dari kuburnya sendiri dan sangat pagi
Pada
hari pertama minggu itu, pagi- pagi benar ketia hari masih gelap, pergilah
Maria Maghdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambildari
kubur. (Yoh 20:1)
Perhatikan ayat di
atas, yakni Maria datang ke kubur pagi sekali, bahkan di gambarkan saat itu
langit masih gelap. Namun ternyata pintu kuburan yesus telah terbuka. Berarti
bisa di simpulkan bahwa Yesus keluar dari kubur saat tengah malam, atau
menjelang subuh, atau saat subuh. Melihat malam adalah saat- saat yang tepat
untuk melarikan diri. Jika menalar Yesus sudah mati, dan bangkit dalam bentuk
roh, mustahil Yesus harus membuka pintu kubur, karena roh akan dengan mudah
menembus benda mati.
Pada saat itu Maria
Maghdalena menyangka jenazah Yesus telah di curi, dan menangis karena Maria
mengetahui jika Yesus belum mati.Yesus pun melihat Maria yang telah menangis
dan bercakap.
Kata
Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?”
Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepadanya: “Tuan,
jikalau tuan mengambil Dia, katakan kepadaku, dimana tuan meletakan Dia, supaya
aku bisa mengambilnya.” (Yoh 20:15)
Lagi- lagi bukti Maria
mengetahui bahwa Yesus belum mati karena mengucapkan kata “dimana tuan
meletakan Dia”, jika telah wafat seharusnya Maria mengatakan “dimana tuan
meletakan jenazahnya, atau mayatnya.?”. Dalam tulisan yang lainnya Maria
berkata “supaya aku bisa mengambilnya.” Logikanya, untuk apa mengambil jenazah
Yesus jika telah tidak bernyawa? Dan jikalau telah mati seharusnya Maria
berkata “supaya aku bisa melihatnya.”
Dalam surat Yoh 20:15,
terbukti jika Maria tidak mengenal Yesus dan menyangka Yesus adalah seorang
tukang penjaga taman. Bisa disimpulkan bahwa yesus telah menyamar atau
bersembunyi. Akan timbul pertanyaan, untuk apa Yesus menyamar? Jawabannya
karena Yesus takut diketahui orang- orang Yahudi karena telah keluar dari
kubur. Timbul pertanyaan lagi, mengapa Yesus harus takut? Jika seandainya Yesus
bangkit dalam bentuk Roh, tentu saja Yesus tidak harus menyamar dan takut
karena mana mungkin manusia bisa menyakiti roh orang yang telah mati dan
memiliki raga. Jawabannya karena Yesus masih hidup dan memiliki raga, Yesus
takut jika orang- orang Yahudi menemukannya, Dia akan ditangkap dan mencoba
membunuhnya lagi. Hal ini sama percis seperti Yusuf Arimatea yang sembunyi-
sembunyi menurunkan jenazah Yesus karena takut diketahui orang- orang Yahudi.
Setelah Maria
mengetahui bahwa yang disangkanya penjaga taman ternyata adalah Yesus, Maria
sangat bergembira sehingga ingin memeluk atau merangkul Yesus, namun yesus
melarangnya.
Kata
Yesus kepadanya : “Janganlah Engkau memegang Aku,...”
(Yoh 20:17)
Mengapa Yesus menolak
dan melarang Maria menyentuhnya? Karena saat itu di tubuh Yesus masih terdapat
luka, baik luka salib dan luka deraan. Jadi sangat wajar jika Yesus melarang
Maria menyentuh tubuhnya, karena jika di sentuh Yesus akan merasa kesakitan.
Hal itu sangat berbahaya, karena bisa saja Yesus berteriak karena kesakitan dan
bisa membongkar penyamarannya, atau akan terlihat aneh dan mencurigakan jika
Maria merangkul seorang penjaga taman.
- YESUS KEMBALI MENEMUI
MURIDNYA
Setalah Yesus keluar
dari kubur dan bertemu dengan Maria Maghdalena, Yesus lantas menemui muridnya.
Dan
sementara mereka bercakap- cakap tentng hal- hal itu, Yesus tiba- tiba berdiri
ditengah- tengh mereka dan berkata kepada mereka : “Damai sejahtra bagi kamu!”
(Lukas 24:36)
Mereka
terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat Hantu. (Lukas 24:37)
Sangkaan Murid- murid
Yesus telah melihan hantu harus dikaji secara mendalam. Dalam kebudayaan Asia,
Eropa, dan Afrika hantu memiliki makna berbeda tapi dengan konsep dan inti yang
sama. Hantu diidentikan dengan seorang yang gentayangan yakni orang yang mati
kemudian bangkit kembali. Jadi wajar saja mereka menyebut Yesus sebagai hantu
karena dalam benak mereka Yesus sudah benar- benar mati. Dengan kejadian ini
lantas Yesus membantah bahwa dirinya bukanlah hantu atau berbentuk roh,
melainkan manusia sama seperti murid- muridnya.
“Lihatlah
tangan Ku dan kaki Ku: Aku sendirilah ini, rabalah Aku dan lihatlah, karena
hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada ku.”
(Lukas 24:39)
Sambil
berkata demikian, Dia memperlihatkan tangan dan kakinya kepada mereka (Lukas
24:40)
Terbukti Yesus belum
mati bukan hantu dan bukan berbentuk roh, dengan meyakinkan Muridnya dengan
menyuruh meraba bahwa Yesus masiih memiliki daging dan tulang. Lantas kenapa
Yesus memperlihatkan kaki dan tangannya? Yesus berhendak memperlihatkan bekas
salibnya kepada murid- muridnya.
Itulah kiranya fakta
mengenai penyaliban Yesus dalam injil, dan dapat di simpulkan bahwa YESUS
TIDAKLAH MATI DI KAYU SALIB!! Sedangkan dalam ajaran lainnya, masih dalam
injil.
Mungkin
ada yang bertanya, “Bagaimanakah orang mati dihidupkan kembali? Tubuh yang
bagaimanakah yang diberi kepada mereka, sesudah mereka dihidupkan kembali?”...
(1 Korintus 35)
Begitu
halnya nanti dengan orang- orang mati yang dihidupkan kembali. Tubuh yang
dikubur itu adalah tubuh yang bisa busuk, TETAPI TUBUH YANG DIHIDUPKAN KEMBALI,
ADALAH TUBUH YANG TIDAK BISA RUSAK. (1 Korintus 42)
Pada
waktu tubuh itu dikuburkan, tubuh itu buruk dan lemah, tetapi PADA WAKTU IA
DIHIDUPKAN KEMBALI IA ADALAH TUBUH YANG KUAT. (1 Korintus 43)
Pada
waktu dikuburkan, tubuh itu tubuh dari dunia, tetapi setelah hidup kembali,
maka TUBUH ITU TUBUH YANG DIBERI OLEH ROH ALLAH. Ada tubuh dari dunia, ada juga
tubuh yang dari Allah. (1 Korintus 44)
Mengkaji hal ini tentu
saja akan mendapatkan banyak kontradiksi, mengenai kebangkitan setalah mati
yang seharusnya berbentuk roh atau tubuh yang diberi Allah. Dalam kajian di
atas, dapat dilihat bahkan INJIL MENOLAK KEMATIAN YESUS sebagai penebusan dosa.
ISA a.s (YESUS) DALAM
ISLAM
Paparan di atas
merupakan suatu pembahasan Yesus (Isa a.s) menurut Injil, dan umat Islam tidak
wajib mengimani, karena hanya kepada Al-Quran lah umat Islam harus berpedoman. Merujuk
pada Al Quran yang berisi firman Allah SWT, Islam pun telah mengisahkan tentang
nabi Isa a.s atau Yesus.
“dan
lantaran perkataan mereka yang mengatakan : Sesungguhnya kami telah membunuh
Isa Al-Masih anak Maryam Rasul Allah. Padahal sebenarnya mereka tidak
membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah
diserupakan saja pada mereka. Sesungguhnya orang- orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa a.s, benar- benar dalam keragu- raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin yang mereka bunuh
itu adalah Isa” (An- Nisa 157)
Prof.Dr.KH.Hasbullah
Bakry, SH. Dalam bukunya “ Isa dalam Al-Qur`an, Muhammad Dalam Bibel” ( Firdaus
), cetakan 8 hal 45 dan 47 menyatakan penafsirannya tenteng QS. An-Nisa/4:157.
Kalimat “Ma Qotaluhu wama sholabuhu” yang berarti
: “mereka tidak khusus membunuhnya dan tidak menyalibnya” haruslah diartikan
sebagai penguat (kalimat) satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa dengan jalan apa saja
(di sini membunuh berarti umum). Ma
sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan penyaliban tetapi hanya
terserupa saja sebagai penyaliban.
Kembali ke konteks awal
mengenai Hukum Salib, yang menyebutkan bahwa Hukum Salib merupakan salah satu
cara MENGHUKUM MATI, dimana para tersangkanya HARUS MATI DI KAYU SALIB. Jadi
jika tersangka tidak mati, bisa di bilang dia tidak di salib. Dan dalam Quran
telah sangat jelas di sebutkan “Ma
Qotaluhu wama sholabuhu” DIA TIDAK TEBUNUH DAN TIDAK DISALIB, “Ma sholabuhu” MELAINKAN HANYA
DISERUPAKAN DEMIKIAN.
Wallahu
a’lam bishawab..